Ganja Dan Segudang Manfaatnya.

images.jpg

Siapa sih yang tidak tahu apa itu ganja?

Selama ini publik secara umum hanya mengetahui bahwa ganja adalah sejenis psikotoprika narkotik alami yang didapat dari sebuah varietas tanaman, yang penggunaannya dikeringkan, dilinting, dibakar, lalu dihisap asapnya untuk kepentingan para “junkies” guna mendapatkan sensasi senang dan nge-fly dalam otak mereka.

Tapi, sebetulnya tak bisa dipungkiri bahwa di zaman yang canggih seperti sekarang tumbuhan ganja merupakan obat yang mujarab untuk beberapa penyakit dan tabib-tabib di masa itu mampu mengolah kandungan ganja sebagai obat untuk beberapa gejala penyakit.

Bahkan di Aceh, ganja merupakan salah satu bumbu masak yang secara turun temurun digunakan untuk membuat masakan yang enak. Tak ada efek buruk yang dihasilkan ganja dengan penggunaan yang tidak menyalahi aturan. Termasuk penganan khas daerah Aceh yaitu sambal ganja  yang terkenal kelezatannya di kalangan warga Aceh. Intinya para warga yang pernah memakan ganja sebagai makanan sama sekali tidak ditemukan efek buruk seperti para smokers weed yang sering menghisap asap ganja sebagai rokok. Bahkan tidak ada efek pusing atau nge-fly sedikitpun setelah beberapa saat mengonsumsi penganan yang terbuat dari bahan baku tumbuhan ganja.

marijuana_sql.gifSelain itu dikatakan bahwa tanaman ganja memiliki serat yang unik. “Tanaman ganja menghasilkan serat dengan mutu yang tak tertandingi,” tegasnya. “Ganja adalah tanaman biomassa yang produktivitasnya sangat tinggi, mampu mengisi ulang tanah, dan tidak rakus pupuk. Setiap tahun kami mengimpor berton-ton ganja dari Tiongkok dan juga Kanada, namun karena masalah kebijakan federal, kita tak bisa menanamnya secara legal.” ujar Kane, seorang peneliti ganja di laboratorium kampus Universitas Colorado.

Ia pun mengatakan bahwa ganja baginya, “Transformatif dalam biokimia senyawanya. Transformatif dalam dampaknya pada berbagai industri, termasuk obat-obatan, pertanian, dan bahan bakar hayati. Jangan-jangan pola makan kita pun berubah—biji ganja terbukti sebagai sumber minyak kaya protein yang amat sehat.”

Diperkirakan, daun ganja memiliki sekitar 25.000 kegunaan. Makanan, cat, bahan bakar, bahan baku pembuatan pakaian dan masih banyak lagi, semuanya bisa menggunakan daun terlarangtersebut. Beberapa jenis mobil-pun hingga hari ini telah dibuat juga memiliki unsur ganja dalam pembuatannya.

Salah satu peninggalan tertua peradaban industri manusia, ditemukan di Mesopotamia kuno sekitaran tahun 8000 Sebelum Masehi adalah sebuah potongan kain yang terbuat dari serat daun Marijuana. Begitu pula kertas tertua didunia, yang ditemukan Di China sekitaran tahun 2000 Sebelum Masehi juga dibuat dengan bahan yang sama. Diketahui juga pada jaman Firaun, yaitu 2500 SM, ganja juga sering dimanfaatkan dalam pembuatan Piramida besar. Bahkan di Inggris pada abad ke-16, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Henry VIII, terdapat sebuah peraturan dimana sang Raja akan mendenda petani yang gagal menumbuhkan satu seperempat are (acre) tanaman Ganja dari setiap 60 are dari ladang Ganja yang mereka miliki. Konon, bahkan ada satu zaman dimana selama 200 tahun orang-orang bisa membayar pajak mereka kepada negara, ‘hanya’ dengan tanaman Ganja. Hal itu terjadi di Amerika Serikat, dimana juga sekitaran tahun 1850, terdapat lebih dari 8300 pertanian Ganja dinegara tersebut.

“Alam telah menyediakan nutrisi penting untuk memulihkan dan menjaga kesehatan manusia dengan optimal dalam sebuah kemasan biji yang mengandung gluten, kolesterol dan bebas gula, murni, alami, dan itu adalah biji tanaman Ganja. — sumber makanan terbaik dari protein, lemak esensial, vitamin dan enzim di planet ini.” (www.healing-source.com)

Konspirasi Pelarangan Ganja.

download.jpg

Cover propaganda yang menyatakan bahwa ganja digambarkan dengan citra yang buruk.

Andrew Mellon menjadi Hoover’s secretary of treasury (Menteri Keuangan) dan Investor utama Dupont’s. Dia menunjuk keponakannya Harry J. Anslinger sebagai Kepala Biro Federal Bidang Narkotik dan Drugs (obat-obatan terlarang).

images (1).jpg

Sebagian propaganda yang disebar untuk memperburuk citra ganja di mata masyarakat.

Sebuah pertemuan rahasia dilakukan oleh para kaum konglomerat/elite. Tanaman ganja dinyatakan berbahaya bagi mereka dan menjadi ancaman kepada investasi Milyaran Dollar perusahaan mereka. Untuk menjaga keutuhan dinasti mereka, maka Tanaman ganja harus dibuang jauh-jauh. Orang-orang ini menggunakan kata makian dari Mexico yaitu “Marihuana” dan terus mendorong untuk menggugah kesadaran Amerika. Seperti beberapa teori konspirasi lainnya, dalam kasus ini juga media berperan sangat besar dalam perjalanannya. Pembunuhan karakter begitu kental dan dilakukan dengan rapi. Akhir 1920an hingga 1930an, Koran Hearst’s dengan gencarnya menyuarakan “kengerian” dari Marijuana. Akhirnya pada masa itu banyak media massa lainnya memuat berita tersebut sebagai headline. Kemudian juga muncul film – film seperti Reefer Madness (1936), Marihuana: Assassin of Youth (1935), Marihuana: The Devil’s Weed (1936) adalah beberapa cara propaganda lainnya yang nampak sengaja menciptakan Ganja sebagai ‘musuh’. Tujuannya? Mungkin untuk meminta restu dari publik demi meluluskan Undang-undang Anti Ganja.

Tujuannya apa? Jelas agar ganja digambarkan sebagai tanaman yang tidak berguna, jelek dan berbahaya bagi kesehatan dan mental.

Kegunaan Ganja Dalam Masyarakat Seharusnya.

1. Upaya mengurangi sampah plastik di muka bumi.

 

Seharusnya semua bahan dasar plastik dibuat dari pemanfaatan minyak tanaman ganja. Serat tanaman ganja adalah biodegradable (Plastik biodegradable adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan – Pikiran Rakyat, 24 Juli 2008).

Seiring waktu, mereka akan hancur dengan sendirinya dan kemudian tidak ikut serta dalam merugikan lingkungan. Serat dari tanaman ganja tidak akan merusak sungai seperti yang telah dilakukan perusahaan petrokimia selama ini.

2. Upaya ganja sebagai alternatif pengobatan alami.

Ganja dikatakan seharusnya mampu menjadi alternatif herbal untuk pengobatan beberapa penyakit. Besarnya manfaat marijuana dalam upaya pengobatan memiliki catatan positif dan efek yang menguntungkan, diantaranya adalah: meredakan rasa mual dan muntah, stimulasi kelaparan pada kemoterapi dan pasien AIDS, menurunkan tekanan mata intraokular (terbukti efektif untuk mengobati glukoma), serta efek analgesik umum (pereda nyeri).

3. Upaya ganja untuk penelitian Alzheimer.

Dilansir laman National Geographic Indonesia, Dalam uji laboratorium, suatu bahan aktif dalam mariyuana, THC, mencegah pembentukan plak yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer. Meski uji-uji itu hanya dilakukan pada sel-sel di laboratorium, para peneliti berpendapat penelitian lebih lanjut dapat menghasilkan “terapi baru” untuk memberantas Alzheimer.

4. Ganja sebagai terapi untuk penderita epilepsi.

Dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ganja dapat digunakan untuk terapi epilepsi yang dinamakan kejang infantil, istilahnya. Bentuknya seperti refleks yang mengagetkan—kedua lengannya terjulur kaku, wajahnya tegang dan berselimut ketakutan, bola matanya bergerak panik ke kiri-kanan.

Banyak klaim yang belum terbukti secara ilmiah menunjukkan bahwa galur ganja yang tinggi kadar CBD-nya memiliki efek anti-kejang yang kuat. Uniknya, literatur medis tentang manfaat ganja sudah ada sejak lama, meski tak didukung oleh banyak kajian. Pada 1843, seorang dokter Inggris bernama William O’Shaughnessy menerbitkan artikel yang merinci bagaimana minyak ganja menghentikan kejang akut pada bayi.

5. Ganja sebagai obat terapi kanker.

Kini, hampir semua orang sudah mendengar bahwa ganja dapat meringankan penderitaan pengidap kanker, terutama dalam mengurangi beberapa efek samping kemoterapi yang tidak menyenangkan. Tentu saja ganja dapat mencegah mual, merangsang nafsu makan, serta meredakan rasa sakit dan membuat tidur makin pulas. Namun ada pula yang menyinggung bukti laboratorium yang menunjuk kanabinoid sebagai kans agen antikanker, dan banyak laporan ini mengarah ke laboratorium di Spanyol yang dijalankan oleh pria bijak dan cermat bernama Manuel Guzmán.

Laboratorium ini juga mengkaji bagaimana bahan kimia dalam ganja, serta kanabinoid sejenis anandamide yang diproduksi tubuh manusia, melindungi otak kita terhadap bahaya trauma fisik dan emosional. “Otak kita tentu perlu mengingat beberapa hal,” kata Guzmán, “tetapi juga perlu melupakan ingatan  mengerikan yang tidak penting. Ingatan yang buruk untuk kesehatan mental Anda—perang, trauma, ingatan yang tak menyenangkan. Sistem kanabinoid adalah kunci yang akan menolong kita membuang kenangan buruk tersebut.”

Setelah meneliti selama bertahun-tahun, ia menemukan bahwa paduan THC, CBD, dan temozolomide (obat konvensional yang cukup sukses) sangat manjur untuk mengobati tumor otak pada tikus. Kombinasi ketiga senyawa ini menyerang sel-sel kanker otak dengan berbagai cara, mencegah penyebaran sekaligus memicu mereka untuk membunuh diri sendiri.

6. Ganja untuk industri dan alternatif bahan baku pembuatan bahan industri.

images (2).jpgBeberapa bukti betapa Ganja itu memiliki banyak (beberapa) hal positif terpapar pada sebuah Encyclopedia Britannica yang tertulis selama 15 tahun.

  • Semua buku sekolah dibuat dengan bahan dasar tanaman Ganja sampai pada tahun 1880an. ~ Hemp Paper Reconsidered, Jack Frazier, 1974.
  • Adalah hal legal untuk membayar pajak dangan tanaman ganja di Amerika dari tahun 1631 hingga awal – awal 1880. ~ LA Times, Aug. 12, 1981.
  • Menolak untuk menanam tanaman ganja di Amerika selama abad 17 dan 18 melawan hukum! Anda dapat dipenjara di Virginia karena menolak untuk menanam ganja pada 1763-1769. ~ Hemp in Colonial Virginia, G. M. Herdon.
  • Selama ribuan tahun, 90% dari semua kapal layar dan tali dibuat dari ganja. ‘Kanvas’ berasal dari bahasa Belanda yang artinya Ganja. ~ Webster’s New World Dictionary.
  • Pada tahun 1916, Pemerintah Amerika Serikat memperkirakan bahwa pada tahun 1940-an semua kertas akan datang dari ganja dan pohon yang tidak lagi perlu ditebang. kajian pemerintah AS melaporkan bahwa 1 Acre ganja sama dengan 4,1 hektar pohon. ~ Departemen Pertanian Amerika.
  • Mechanical Engineering Magazine (Feb. 1938) menerbitkan sebuah artikel berjudul ‘The Most Profitable and Desirable Crop that Can be Grown.” Ia menyatakan bahwa jika ganja diusahakan menggunakan teknologi Abad ke-20, itu akan menjadi tanaman pertanian terbesar di AS dan seluruh dunia.
  • Budidaya tanaman Ganja dan produksinya tidak merugikan lingkungan. Buletin USDA # 404 menyimpulkan bahwa ganja menghasilkan 4 kali lebih banyak ampas dengan setidaknya 4 sampai 7 kali kurang dari segi polusi

Ganja perlu menjadi legal atau tetap berstatus ilegal?

tumblr_ln7su8BaYc1qchnreo1_500.jpg

Tidak banyak memang yang bisa kita perbuat dengan status buruk/ilegal yang telah disematkan terhadap ganja selama berpuluh-puluh tahun silam. Meski diketahui bahwa ganja memiliki segudang manfaat, tetap saja hak atas pelegalan suatu barang ber-zat adiktif jelas masih milik pemerintah dan kita tidak bisa melakukan upaya apapun untuk menginterupsinya.

Namun, kabarnya pemerintah Jerman akhir-akhir ini sudah “melek” terhadap segudang manfaat ganja untuk tujuan medis. Jerman akan melegalkan ganja untuk kepentingan medis tahun depan. Demikian pernyataan Menteri Kesehatan Jerman Hermann Gröhe dalam sebuah siaran pers Kementerian Kesehatan Jerman. Penggunaannya dibatasi hanya untuk pasien sakit parah yang telah berkonsultasi dengan dokter dan tak memiliki alternatif terapi lain. Dosis ganja yang diperbolehkan akan diputuskan oleh Kabinet Jerman, Senin (9/5).

Gröhe juga mengatakan bahwa Ia ingin perusahaan asuransi kesehatan untuk membayar tagihan bagi pasien sakit parah untuk mengakses obat ganja jika pengobatan lain gagal dan tidak ada alternatif terapi lain yang tersedia.

Meski begitu, komisaris obat negara tersebut Marlene Mortler tetap memperingatkan bahwa ganja tak boleh dianggap benar-benar aman.

“Penggunaan ganja sebagai obat dalam batas-batas tertentu amat berguna dan harus diteliti lebih detail lagi,” ujar Mortler.

“Namun, ganja bukanlah zat yang tak berbahaya, legalisasi untuk kesenangan pribadi bukanlah tujuan dari kebijakaan ini. Kebijakan ini dimaksudkan untuk penggunaan medis saja,” tegasnya.

Langkah tersebut diambil Jerman karena beberapa negara telah mulai melonggarkan hukum mengenai penggunaan ganja, baik untuk medis atau rekreasi.

Amsterdam, Belanda, negara tetangga Jerman merupakan negara yang terkenal akan longgarnya hukum tentang penggunaan ganja.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Kanada mengatakan bahwa negaranya akan memperkenalkan undang-undang ganja federal saat musim semi 2017.

Distrik Kolombia, Kolorado, Washington, Alaska dan Oregan di Amerika Serikat semuanya telah menyetujui penggunaan ganja untuk rekreasi (meskipun masih dianggap kejahatan di AS). Selain itu, Guam dan 24 negara bagian Amerika  mengizinkan beberapa bentuk penggunaan ganja untuk medis, menurut Konferensi Nasional Legislatif Negara.

Lebih jauh ke selatan, Chili baru-baru ini membuat ladang ganja legal terbesar di Amerika Latin. Pada 2013, Uruguay menjadi negara pertama yang sepenuhnya melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi bagi orang dewasa. Hukum juga memberikan wewenang bagi negara untuk mengatur regulasi produksi, distribusi dan penjualan tanaman ganja.

Sementara di Indonesia saat ini, pembicaraan mengenai legalisasi ganja untuk tujuan medis, lingkungan dan pembangunan masih jauh sekali. Sampai saat ini sedikit sekali orang Indonesia yang tahu bahwa ganja bermanfaat banyak untuk kesehatan dan industri. Pemanfaatan ganja pun masih sebatas sebagai rokok psikotoprika bagi para junkies. Mungkin hanya warga Aceh saja yang tahu bahwa ganja benar-benar bermanfaat untuk kehidupan mereka, sementara warga di lain daerah masih menganggap tabu penggunaan ganja dalam kehidupan sehari-hari.

Namun kabar membahagiakan datang dari organisasi riset ganja pertama di Indonesia yaitu LGN (Lingkar Ganja Nusantara). Lembaga ini meneliti tentang pemanfaatan ganja sebagai obat alternatif untuk beberapa gejala penyakit. Jika riset LGN membawa dampak positif tentang tanaman ganja maka masih ada peluang bahwa legalisasi ganja untuk tujuan medis dan industri akan disetujui pemerintah Indonesia. Mungkin langkah yang ditempuh akan sama seperti kebijakan yang diambil di Jerman dengan pembatasan pada peredaran bebas namun mudah didapatkan untuk tujuan medis sesuai saran dan petunjuk ahli medis. Dan kemungkinan ganja yang beredar bukan merupakan bentuk fisik melainkan kandungannya saja yang diekstrak dari tumbuhan ganja.

Semoga pemanfaatan ganja sebagai alternatif pengobatan dan terapi medis serta industri dapat segera dilegalkan pemerintah kita. Karena ternyata ganja tak “se-haram” yang kita kira.

Tahukah Kita Bahwa Ular Dulunya Memiliki Kaki?

fosil-ular-berkaki-empat-240715

Fosil ular yang ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Dave Martill dari Universitas Portsmouth.

Sedikit bernostalgia di zaman tahun 90-an dulu saat penulis masih seorang gadis kecil yang hobi main-main di pematang sawah sampai sore tentunya penulis pernah juga mendengar sebuah mitos tentang ular.

Dikatakan oleh rumor yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya bahwa sebenarnya ular memiliki kaki, jumlahnya dua di kanan dan dua di kiri sehingga secara total, ular memiliki empat buah kaki. Zaman dulu sampai-sampai rumor mengatakan jika menemukan ular di sawah harus diludahi agar di tubuhnya tidak keluar kaki sehingga ia akan mengejar kita dengan kecepatan yang melebihi gerakan mereka saat masih melata tanpa kaki.

Beranjak remaja rumor itu perlahan-lahan menghilang dikarenakan sampai sebelum ditemukannya fosil ular berkaki, rumor itu tetaplah sebuah rumor yang kenyataannya mustahil terjadi pada ular.

Namun sebuah fosil yang ditemukan oleh tim peneliti dari universitas Portsmouth yang dipimpin oleh Dr. Dave Martill telah memecahkan rumor yang dulu sempat booming tersebut. Kenyataannya ular berkaki memang ada, bahkan yang lebih mengejutkan lagi dikatakan bahwa hewan melata tersebut memang seharusnya memiliki dua pasang kaki untuk berjalan!

Dilansir University of Portsmouth (23/07/2015), Dr. Martill mengatakan: “Telah diterima secara umum bahwa ular berevolusi dari kadal di beberapa titik di masa lalu. Apa yang para ilmuwan belum tahu adalah ketika mereka berevolusi, mengapa mereka berevolusi, dan dari jenis kadal apa mereka berevolusi. Fosil ini memberikan jawaban beberapa pertanyaan yang sangat penting, misalnya sekarang tampak jelas bagi kita bahwa ular berevolusi dari kadal yang menggali, bukan dari kadal laut (salamander). ”

Fosil dari Brazil, yang berasal dari periode Cretaceous dan berusia 110 juta tahun, menjadikannya ular definitif tertua.

Dr. Martill menemukan fosil tersebut sebagai bagian dari kunjungan lapangan rutin dengan mahasiswa untuk Museum Solnhofen, Jerman, suatu museum yang terkenal berkaitan dengan fosil.

Dr. Martill mengatakan: “Fosil ini merupakan bagian dari pameran yang lebih besar dari fosil pada periode Cretaceous. Jelas bahwa tidak ada seorang pun menghargai pentingnya fosil ini, tetapi ketika saya melihatnya, saya tahu itu adalah spesimen yang berbeda.”

Ular yang diberi nama Tetrapodophis amplectus oleh tim peneliti, masih remaja dan sangat kecil, berukuran hanya 20 cm dari kepala sampai kaki, meskipun mungkin ular ini telah tumbuh jauh lebih besar. Kepalanya berukuran sebesar kuku orang dewasa, dan tulang ekor terkecil hanya memiliki panjang seperempat milimeter. Tetapi hal yang paling luar biasa tentang hal itu adalah adanya dua set kaki, atau sepasang tangan dan sepasang kaki.

Kaki depannya sangat kecil, dengan panjang sekitar 1 cm, tetapi memiliki sedikit siku dan pergelangan tangan, serta tangan dengan panjang hanya 5mm. Kaki belakangnya sedikit lebih panjang dan lebih besar dari tangan, serta dapat digunakan untuk menangkap mangsanya.

Dr. Longrich mengatakan: “Ini adalah ular kecil yang sempurna, kecuali ia memiliki lengan dan kaki yang kecil, dan ular ini memiliki jari yang panjang aneh dan jari-jari kaki yang aneh.”

“Tangan dan kakinya sangat khusus untuk menangkap. Jadi ketika ular ini berhenti berjalan dan mulai merayap, kaki tidak hanya menjadi sesuatu yang sia-sia. Mereka mulai menggunakannya untuk sesuatu yang lain. Kami tidak sepenuhnya yakin untuk apa, tetapi kaki tersebut kemungkinan telah digunakan untuk menangkap mangsa, atau mungkin pasangan. ”

Menariknya, fosil ular ini juga memiliki sisa-sisa makanan terakhir di ususnya, termasuk beberapa fragmen tulang. Mangsanya kemungkinan salamander, menunjukkan bahwa ular adalah hewan karnivora jauh lebih awal dalam sejarah evolusi dari yang diyakini sebelumnya.

Bukti bahwa itu benar-benar fosil ular, bukan kadal.

Tetraphodophis telah dikategorikan sebagai ular, bukan kadal, oleh tim karena sejumlah fitur :

  • Kerangkanya memiliki tubuh yang dapat memanjang, bukan ekor yang panjang.
  • Gigi, arah gigi dan pola gigi, serta tulang rahang bawah semua sama seperti ular.
  • Fosil tersebut menampilkan petunjuk berupa satu baris sisik perut, cara yang pasti untuk membedakan ular dari kadal.

Tetrapodophis hidup di tepi danau garam, pada lingkungan kering, dikelilingi oleh tanaman. Mangsanya berupa amfibi kecil dan kadal, serta berusaha untuk menghindari dinosaurus dan pterosaurus yang tinggal di sana.

Pada saat itu, Amerika Selatan bersatu dengan Afrika sebagai bagian dari superbenua yang dikenal sebagai Gondwana. Kehadiran fosil ular tertua di Gondwana menunjukkan bahwa ular mungkin awalnya telah berevolusi dari superbenua kuno, dan menjadi lebih menyebar secara luas baru-baru ini.

Apa yang menyebabkan ular kehilangan kaki-kaki mereka?

150724041311_four_legged_snake_640x360__nocredit

Gambaran seekor Tetrapodophis dari hasil rekontruksi para ahli.

Sementara dilansir oleh National Geographic online, disebutkan bahwa ular dahulu sebelum evolusi memang memiliki anggota tubuh berupa kaki.

Dua ahli biologi University of Florida, Martin J. Cohn dan Francesca Leal menemukan gen Sonic Hedgehog (SHH) pada ular piton. SHH merupakan gen yang diperlukan untuk perkembangan anggota tubuh.

“Ini merupakan salah satu rancangan tubuh paling aneh pada vertebrata,” ungkap Chon saat mendeskripsikan penemuannya.

Elemen pengatur yang disebut enhancer mengontrol aktivasi gen SHH, membuatnya aktif atau non-aktif. Pada ular, mutasi pada enhancer bisa membuat gen tetap berada di posisi aktif, sehingga memungkinkan anggota tubuh tumbuh dan berkembang.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology tersebut, peneliti menemukan gen SHH menjadi aktif pada tahap tertentu dalam perkembangan ular piton. Itulah sebabnya mengapa ular piton terkadang memiliki cakar kecil yang menonjol dari kulit. Mereka mulai mengembangkan tungkai.“Pada kadal, gen SHH tetap aktif dan berfungsi sebagai penggerak, mendorong perkembangan anggota tubuh hingga jari-jari,” papar Chon.

Itu artinya, sangat mungkin bagi piton untuk menumbuhkan kaki, tanpa membutuhkan siklus evolusi penuh. Mereka hanya membutuhkan mutasi genetik yang tepat untuk membantu menumbuhkan anggota tubuh yang dulu pernah dimilikinya sebelum berevolusi.

Melalui penemuan ini, Chon melihat adanya implikasi masa depan untuk studi evolusioner. “Saya pikir hasil ini dapat menjadi pondasi untuk melakukan studi komparatif lebih jauh untuk mengamati bagaimana organ dan strukturnya menghilang selama waktu evolusi,” pungkasnya.

Hubungan ular Tetrapodophis dengan spesies kadal Lygosoma quadrupes?

ular-kaki-4-di-solo

Spesies kadal ular yang dinamakan Lygosoma quadrupes, yang konon ditemukan seorang warga Tulungagung beberapa waktu silam.

Untuk sementara waktu penulis sendiri belum sepenuhnya percaya dengan teori ahli yang menjelaskan bahwa ular memang memiliki kaki-kaki pada awal mula sebelum evolusi fisiologis yang mereka alami.

Karena ternyata di Indonesia sendiri fenomena warga yang salah kira mengidentifikasi kadal panjang berkaki empat yang dinamakan Lygosoma quadrupes sebagai ular yang memiliki 4 kaki tersebut membuat penulis bertanya-tanya. Pasalnya kadal Lygosoma ini bahkan dikatakan memiliki taring yang mirip seperti ular oleh warga yang menemukannya tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa di zaman dahulu kadal mungkin berukuran besar, bahkan mungkin memang benar bahwa ular-ular justru adalah evolusi dari kadal di masa kini. Sehingga yang terjadi identifikasi fosil ular berkaki empat layak disandingkan dengan tubuh kadal sejenis Lygosoma ini namun bertubuh jauh lebih besar dari spesies yang ditemukan warga Tulungagung beberapa waktu silam.

Tentunya teori yang penulis kemukakan ini bisa saja terjadi karena fosil yang berasal dari masa lalu masih perlu diteliti lebih lanjut untuk benar-benar dapat dikatakan sebagai sebuah fosil dari ular berkaki empat. Dan tentunya ketika kita tidak benar-benar menyaksikan proses perubahan yang terjadi di masa lalu maka kita tetap tidak bisa langsung brgitu saja yakin 100% kebenaran yang dikemukakan para ahli begitu saja.

Sejarah Lagu Genjer-Genjer, Lantunan Hidup Rakyat Banyuwangi Yang Kini Mati

1_practice_treble

Mungkin tak pernah terpikir dalam benak Muhammad Arief sang pencipta lagu yang umumnya menceritakan penderitaan rakyat Banyuwangi tatkala periode penjajahan Jepang kala itu, untuk menjadikan senandung ini sebagai “theme song” partai yang disegel ketat pemerintah ORBA ke depannya jika saja ia tahu bahwa nasibnya akan berakhir tragis berkat karya seni yang diciptakan olehnya tersebut. Sosok petani yang juga seniman angklung tersebut memang merupakan seseorang yang pandai menciptakan lagu di Banyuwangi.

Masyarakat Indonesia yang pernah hidup melewati masa-masa tahun 1965-an atau yang pernah membaca buku sejarah jelas pernah sedikit phobia terhadap kata kunci yang sangat mendeskripsikan identitas PKI. Palu-arit, kiri, merah, sosialis, komunis, hingga genjer sekalipun.

Genjer yang akhirnya ngetop setelah menjadi semacam mars untuk Partai Komunis Indonesia itu memang hanyalah sebuah tanaman air yang diperkenankan sebagai pakan ternak sebelum masa penjajahan Jepang atas nusantara dimulai.

“Genjer-genjer nong kedokan pating keleler

Emake thole teko-teko mbubuti genjer…”

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, potongan lirik awal dari lagu ini menceritakan sosok seorang ibu dari seorang anak yang hendak mencari daun genjer untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka.

Kondisi sulit pangan yang dihadapi masyarakat Banyuwangi pada masa perdudukan Jepang tahun 1942 mengangkat nama daun genjer sebagai sebuah potret kesengsaraan pangan masyarakat di sana. Berdasarkan keterangan teman sejawat almarhum Arief, lagu Genjer-Genjer itu diangkat dari lagu dolanan yang berjudul “Tong Alak Gentak”. Lagu rakyat yang hidup di Banyuwangi itu, kemudian diberi syiar baru seperti dalam lagu genjer-genjer.

Daun yang memiliki nama asli Limnocharis flava tersebut menjadi kebutuhan pangan utama rakyat Banyuwangi tatkala para kaum pria mesti meninggalkan sawah mereka guna memenuhi tugas kerja paksa.

Mengutip wawancara dengan BBC Indonesia, Hasnan Singodiyaman, seorang seniman yang mengenal sosok Arief, membenarkan bahwa lagu tersebut memang hanya untuk menggambarkan penderitaan rakyat kala masa penjajahan Jepang.

“Itu di zaman Jepang beras diambil, nasi diambil. Tersisa apanya? Tertinggal Genjer-Genjer ya itu dimakan saja. Orang Banyuwangi makan Genjer-Genjer, padahal sayuran lainya juga ada tapi diambil Jepang yang ada genjer-genjer jadi makan saja,” ujar Hasnan.

images-1Penyanyi Bing Slamet dan Lilis Suryani juga sempat merekam lagu ini tahun 1965 sebagai bagian dari album kompilasi ‘Mari Bersuka Ria’. Sejak saat itu, nama Arief pun mulai melambung. Saking terkenalnya bahkan kemudian muncul pengakuan dari Jawa Tengah, bahwa lagu Genjer-Genjer ciptaan Ki Narto Sabdo seorang dalang kondang. Dalam sebuah tulisannya Hersri Setiawan, memberikan penjelasan tentang asal-muasal hingga lagu Genjer-Genjer menjadi terkenal.

160519124444_muhamad_arief_640x360_dok-keluargamarief_nocredit

Foto M. Arief, pencipta lagu genjer-genjer.

Pada 1950-an, Arief tergabung dalam Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra), sebuah lembaga seni yang didirikan oleh seniman sekaligus salah satu tokoh PKI, Njoto.

Menjadikan lagu Genjer-genjer sebagai bagian wajib dalam beberapa acara politik PKI adalah ide Njoto. Dirinya terpikat oleh lagu tersebut tatkala ia singgah di Banyuwangi dalam perjalanan menuju Bali. Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966), Partai Komunis Indonesia (PKI) melancarkan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan popularitas. Lagu ini, yang menggambarkan penderitaan warga desa, menjadi salah satu lagu propaganda yang disukai dan dinyanyikan pada berbagai kesempatan. Akibatnya orang mulai mengasosiasikan lagu ini sebagai “lagu PKI”.

Potret kondisi kebutuhan pangan rakyat Banyuwangi pada lagu karya Arief itu lantas mengundang pandangan negatif di tengah masyarakat era orde baru. Dengan adanya rumor-rumor buruk yang beredar terkait lagu tersebut dengan tragedi Gerakan 30 September, sama seperti nasib sang pencipta, lagu itu pun dibungkam dan dilarang beredar.

Dalam serangkaian peristiwa tragedi pembantaian komunis oleh TNI dan pendukung Orde Baru tahun 1965 – 1966 di Indonesia, Muhammad Arief, pencipta lagu “Genjer-genjer” meninggal dibunuh akibat dianggap terlibat dalam organisasi massa onderbouw PKI. Miris nasib Arief, miris pula karya seni yang dihasilkan, semiris lirik lagu yang terkandung dalam senandung rakyat Banyuwangi tersebut.

“Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Emake thulik teka-teka mbubuti genjer
Emake thulik teka-teka mbubuti genjer
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulih
Genjer-genjer saiki wis digawa mulih

Genjer-genjer isuk-isuk didol ning pasar
Genjer-genjer isuk-isuk didol ning pasar
Dijejer-jejer diuntingi padha didhasar
Dijejer-jejer diuntingi padha didhasar
Emake jebeng padha tuku nggawa welasah
Genjer-genjer saiki wis arep diolah

Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Setengah mateng dientas ya dienggo iwak
Setengah mateng dientas ya dienggo iwak
Sego sak piring sambel jeruk ring pelanca
Genjer-genjer dipangan musuhe sega

(Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Ibu si bocah datang mencabuti genjer
Ibu si bocah datang mencabuti genjer
Dapat sebakul dia berpaling begitu saja tanpa melihat
Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang

Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ibu si gadis membeli genjer sambil membawa wadah-anyaman-bambu
Genjer-genjer sekarang akan dimasak

Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Nasi sepiring sambal jeruk di dipan
Genjer-genjer dimakan bersama nasi)”

Kiprah Orang Indonesia Sebagai Bagian Pasukan Elite NAZI

pt5oraggc

Dengan sejarah panjang menjadi salah satu negara yang pernah dijajah pemerintah kolonial Belanda, hubungan antara Indonesia dengan Benua Eropa jelas telah terjalin sejak lama.

Secara politik, sosial dan budaya Indonesia telah tercampur dengan gaya hidup kebarat-baratan. Bisa dilihat misalnya dalam foto-foto masa lampau yang terpajang manis di rumah kakek-nenek kita, atau hasil pencarian di mesin pencari internet banyak sekali berseliweran foto yang mengungkapkan bahwa kaum priyayi dan kaum terpelajar Indonesia terkesan hidup bergaya seperti orang-orang Eropa.

Namun tidak banyak yang tahu bahwa selama periode negeri ini dijajah Belanda, ternyata kita pernah berganti-ganti kepemimpinan diakibatkan Belanda kalah perang dengan negara yang menjajah negaranya semasa PD I dan PD II terjadi. Termasuk kepemimpinan Perancis di era Napoleon hingga Jerman di bawha kepemimpinan Hitler.

Termasuk ketika Belanda takluk di bawah kepemimpinan Jerman di bawah kepemimpinan Hitler yang terkenal dengan tangan besinya. Yang otomatis membuat Belanda juga harus menyerahkan negara jajahannya kepada Jerman sebagai kompensasi atas kekalahan perang yang mereka alami. Dan Indonesia pun sebenarnya pernah dimiliki oleh Jerman secara de facto, meskipun setelah itu Jerman mengalami kekalahan yang menyakitkan oleh tentara sekutu dan melepaskan cakarnya dari bumi Indonesia sebelum Jerman habis mengoyak-ngoyak Indonesia untuk kepentingan perang dunianya.

Kisah orang Indonesia yang menjadi tentara NAZI.

downloadNamun di masa itu tak banyak orang yang tahu bahwa ada orang Indonesia yang juga pernah menjadi bagian dari tentara NAZI Jerman. Majalah Angkasa Edisi Koleksi Waffen-SS pernah membahas hal ini.

Tampak dalam foto seorang pemuda mengenakan seragam tentara NAZI lengkap dengan pangkat dan senjata yang disampirkan di bahu kanan.

Pria yang tidak diketahui namanya itu tergabung dalam 23 SS-Freiwilligen Panzergrenadier Division Nederland. Kesatuan ini awalnya terbentuk pertengan tahun 1941 setara Resimen, “Legion Niederlande”, dipimpin mantan Jenderal Belanda, Seyffardt. Tangguh dan berpengalaman di front timur. Terbentuk setara Divisi pada pertengahan 1943. Divisi kemiliteran berlabel SS ini bukan divisi sembarangan, melainkan pasukan elit yang langsung diawasi oleh orang kepercayaan Hitler, Heinrich Himmler. Mereka yang tergabung punya pandangan ke-Nazi-an, tidak berkacamata, sehat fisik dan mental. Gemblengan luar biasa keras diterapkan dalam pelatihan anak-anak muda ini dengan penggunaan peluru asli dan tank nyata. Alhasil, mereka tampil sebagai pasukan nomor satu yang bahkan rela menembak sesama tentara Jerman yang dianggap tidak patriotik. Dengan syarat yang sangat ketat sehingga dapat menjadi bagian SS, yaitu berusia antara 17 – 22 tahun, tinggi badan 172 – 178 sentimeter (tinggi 178 sentimeter khusus untuk pasukan kawal pribadi Hitler), dan wajib membuktikan asal-usul keturunan Jerman hingga tahun 1800-an.

Namun Himmler harus memupus mimpinya untuk menciptakan tentara super yang hanya berasal dari ras Jerman murni karena terdesak kebutuhan akan pasukan guna bertempur di medan perang melawan sekutu yang kala itu diprakarsai oleh Inggris, Amerika dan Uni Soviet. Sehingga merekrut anggota SS yang  berasal dari daerah-daerah jajahannya Jerman.

Dikutip dari kisah seorang serdadu pasukan sekutu yang bercerita kepada majalah tersebut,  Prajurit Wilson Boback merunduk bersembunyi di reruntuhan rumah seorang petani. Dengan saksama ia memperhatikan gerak-gerik seorang serdadu Jerman yang sedang berjalan menuju ke arahnya.

Jelas tampak bahwa sang musuh tidak menyadari tempat ia bersembunyi, yang hanya berjarak beberapa meter di depannya. Sudah beberapa hari Boback terlibat kontak senjata dengan pasukan Jerman. Sejak ia bersama 30.000 rekannya diterjunkan dari resimen pesawat Glider ke belakang garis musuh sepanjang kota Eindhoven, Nijmegen, dan Arnheim pada 17 September 1944.

Mereka tergabung dalam operasi Market Garden untuk mengamankan setiap jembatan besar di Belanda guna membuka jalan bagi divisi lapis baja Korps 30 Jenderal Bernard Montgomery. Namun, Korps 30 yang dinanti-nanti tak kunjung datang.

Seluruh divisi linud Sekutu yang telah mendarat dipukul telak dua divisi SS (Schutzstaffel) yang mundur dari Prancis yakni Divisi 9 SS Hohenstaufen dbantu resimen 23 sukarelawan SS Frw. Boback dan rekannya bertahan hingga hanya menduduki kantong-kantong kecil pertahanan dekat kota kecil Oosterbeek pada 21 September 1944.

Boback menahan napas, mulai membidikan senapan M1 Garand-nya ke serdadu Jerman yang berjalan semakin deket menuju arahnya. Ia bertanya dalam hati, mengapa serdadu Jerman ini berkulit berwarna dan memiliki profil mirip layaknya orang Asia?

Namun, ia tersadar tak ada waktu untuk berpikir dan sesegera mungkin ia menarik pelatuk. Terdengar bunyi letusan, diikuti sang serdadu Jerman malang itu ambruk ke tanah ditembus timah panas. Hanya tinggal satu meter di depan Boback.

Setelah memastikan keadaan sekitar aman, tidak ada lagi musuh, Boback keluar dari persembunyiannya. Ia berjalan ke tubuh tentara Jerman yang sudah terbujur kaku. Profil warna kulit dari musuh yang baru saja ia tewaskan, benar-benar memancing rasa ingin tahu.

Kemudian, ia mulai memeriksa tubuh lawannya dan menemukan dokumen dan foto. Di dalamnya, Boback menemukan jawaban atas rasa penasarannya. Dalam dokumen dijelaskan identitas dari tentara Jerman yang baru ia tewaskan berasal dari koloni Hindia-Belanda (Indonesia). Ia direkrut jadi tentara Waffen SS (Waffen Schutzstaffel) saat bermukim di Belanda.

 

 

Perkenalkan Flakka, Jenis Narkoba Baru Yang Mampu Membuat Penggunanya Berperilaku Seperti Zombie

download

Sekilas bentuknya yang menyerupai kristal bening dalam botol kaca mengingatkan kita kepada butiran-butiran bath salt. Namun ini bukanlah jenis bahan yang biasa kita gunakan untuk berendam melainkan sebuah narkoba jenis terbaru.

Flakka, berasal dari kata Spanyol yang berarti seorang wanita langsing dan cantik, biasanya dijual dalam bentuk kristal dan sering digunakan di rokok elektronik (Vape), yang kini juga populer di kalangan anak muda. Namun flakka juga bisa digunakan dengan cara lain. Flakka adalah bahan aktif senyawa kimia yang disebut alpha-PVP versi sintetis dari amphetamine sejenis stimulan katinon, yang menurut daftar Badan Obat-obatan AS merupakan zat yang paling mungkin disalahgunakan. Zat ini biasanya dibuat di luar AS seperti Tiongkok dan Pakistan.

flakka-addictionSeperti yang telah diketahui selama ini bahwa pemakaian atau penggunaan narkoba selalu membawa dampak atau efek buruk bagi penggunanya sendiri. Apalagi jika pengguna sudah mengalami fase kecanduan, maka efek yang dapat dihasilkan bisa semakin menjadi-jadi. Tak terkecuali dengan narkoba jenis Flakka yang baru-baru ini sedang marak digunakan oleh masyarakat dari berbagai belahan negara di dunia. Salah satu efeknya yang parah adalah memicu pemakainya cenderung melukai dirinya sendiri. Jika anda pernah menyaksikan film Walking Dead, para zombie yang ada di film tersebut sangat mirip dengan perilaku pecandu Flakka. Beberapa contoh perilaku mirip zombie dengan melukai diri sendiri yang sering ditemui dari beberapa kasus pecandu Flakka adalah menabrakkan dirinya ke kaca mobil, ke tembok-tembok bangunan, melukai tubuhnya sendiri, paranoid, melukai orang di sekitarnya, berhalusinasi, dan lain sebagainya.

Perilaku tersebut jika orang normal yang menyaksikannya sendiri akan merasa ngeri dan terkesan sangat brutal. Namun hal berbeda dirasakan oleh pecandu Flakka sendiri. Mereka sebenarnya tidak menghendaki bertingkah laku sedemikian aneh dan brutalnya apalagi jika menyakiti diri sendiri, akan tetapi perilaku tersebut sebagai akibat dari zat asing berbahaya yang menguasai fungsi kerja tubuh.

Sebenarnya tak jauh berbeda dengan pecandu narkoba jenis lain, akan tetapi pecandu Flakka lebih terlihat mencolok karena perubahan emosinya bisa kapan saja terjadi meski bahkan sebelumnya seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Perilaku pecandu Flakka memang biasanya sering disamakan juga dengan orang gila, karena tak hanya cenderung melukai diri sendiri mereka juga sering tiba-tiba marah dan bersikap galak dengan orang-orang yang mereka temui.

Flakka dulu pada awalnya ditemukan sebagai salah satu jenis narkoba ketika sering digunakan oleh anak-anak jalanan/berandalan yang ada di Amerika Serikat. Namun saat ini Flakka telah menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia.

Parahnya, harga sebotol kecil Flakka sangatlah murah.

img-flakka-or-sour-patch-kids-can-you-tell-the-differenceDibandingkan dengan harga narkoba jenis lainnya, Flakka tergolong jenis narkoba yang sangat murah dan mudah didapat dikarenakan kalangan beredarnya narkoba ini ada di lingkungan yang pas-pasan.

Di negara sebesar Amerika Serikat saja, narkoba jenis Flakka ini bisa didapatkan hanya dengan harga Rp. 64.000 saja tiap satu kemasan langsung pakai! Hal ini tentu berbanding sangat terbalik dengan narkoba jenis lainnya yang memiliki harga ratusan bahkan puluhan juta rupiah. Padahal efek dari narkoba jenis Flakka ini sendiri terhitung paling berbahaya dibandingkan dengan narkoba jenis lainnya. Tak heran jika banyak orang yang merasa gelisah dengan keberadaan narkoba jenis ini karena semakin harganya murah, semakin besar dan cepat pula peredarannya.

Menurut polisi, flakka bahkan lebih mudah didapatkan dalam jumlah kecil melalui pos dengan menyamarkan benda tersebut sebagai bath salt, dibanding dengan narkoba sintetis lain seperti ekstasi misalnya. Penyebaran lainnya adalah dengan menyamarkan Flakka sebagai permen anak-anak untuk mengelabui pihak berwenang.

“Seorang pecandu menggambarkannya sebagai ‘kegilaan lima dolar’,” kata Don Maines, konselor terapi obat di kantor polisi Fort Lauderdale. “Mereka tetap ingin mencobanya karena sangat murah. Mereka merasa lebih kuat dan lebih sensitif terhadap sentuhan. Tapi kemudian menjadi paranoid.”

Kasus-kasus akibat Flakka.

flakka_side-effects_graphicSeorang pria berlari bugil di jalanan Florida, Amerika Serikat, mencoba untuk berhubungan seks dengan pohon dan mengaku pada polisi bahwa ia adalah Dewa Thor. Selain itu ada seorang pria lain berlari telanjang di jalanan sibuk saat tengah hari, yakin bahwa seekor anjing Jerman shepherds mengejarnya.

Dua orang lain diadili secara terpisah karena menerobos masuk ke kantor Kepolisian Fort Lauderdale. Dua pria itu mengatakan mereka dikejar-kejar sekelompok orang. Satu dari pria itu terluka karena tertusuk pagar. Insiden tersebut, dan beberapa insiden lain sedang marak terjadi di Florida akhir-akhir ini.

Dari bukti yang disita oleh polisi di sekitar Florida, penggunaan flakka telah meningkat tajam. Pengujian lab terkait flakka hanya berjumlah 38 pada 2013 menjadi 228 pada 2014.

“Ini jelas kami awasi. Ini adalah obat baru, “kata Chad Brown, seorang penegak hukum California.

“Obat sintetis ini ilegal dan membahayakan masyarakat kita, terutama anak-anak kita,” kata Jaksa Miami, Wifredo Ferrer.

Laporan penggunaan flakka juga muncul di Ohio, Texas dan Tennessee, tetapi pusatnya adalah Florida.

James West, seorang tunawisma berusia 50 tahum pada Februari tertangkap video pengawas sedang menendang pintu kaca kantor polisi Fort Lauderdale. Ia akhirnya memecahkan kaca itu dengan batu-batu besar dan mengalami pendarahan di bagian atas mata. West mengatakan pada petugas bahwa ia putus asa dan mencari pertolongan dari polisi karena dikejar oleh 20-25 orang dan tak tahu apa sebabnya. Ia kemudian mengaku telah mengkonsumsi flakka.

Dan di Palm Beach County, pada Januari, tim SWAT harus membujuk Leroy Strothers, 33, agar turun dari atap. Dia melepaskan tembakan dari atap, karena berpikir ia sedang diikuti oleh geng Haiti yang mengancam keluarganya. Strothers, yang kemudian didakwa atas kepemilikan senjata api, mengaku ia telah merokok flakka dan tidak ingat bagaimana ia bisa sampai di atap.

“Saya merasa delusi dan berhalusinasi,” kata Strothers, menurut laporan sheriff.

Penulis sertakan video yang memperlihatkan efek dari penggunaan Flakka, dari paranoid ringan hingga kelas berat, bahkan hingga yang harus berurusan dengan petugas kepolisian. Flakka and Mojo drug effects Compilation – People High on Drugs Video. FLAKA SAY NO TO DRUGS!

Di Indonesia sendiri gejala pengguna Flakka belum terdeteksi namun tidak menutup kemungkinan para junkers bisa saja beralih ke Flakka karena harganya yang sangat murah dan barang yang mudah didapatkan serta mudah disamarkan.

Jaga keluarga kita dari smeua kontak produk narkotika yang dapat merusak masa depan mereka. Karena semakin hari kreator narkoba jenis baru selalu mencari alternatif baru untuk memenuhi “kepuasan” para pelanggannya akan obat-obatan terlarang itu.