Ganja Dan Segudang Manfaatnya.

images.jpg

Siapa sih yang tidak tahu apa itu ganja?

Selama ini publik secara umum hanya mengetahui bahwa ganja adalah sejenis psikotoprika narkotik alami yang didapat dari sebuah varietas tanaman, yang penggunaannya dikeringkan, dilinting, dibakar, lalu dihisap asapnya untuk kepentingan para “junkies” guna mendapatkan sensasi senang dan nge-fly dalam otak mereka.

Tapi, sebetulnya tak bisa dipungkiri bahwa di zaman yang canggih seperti sekarang tumbuhan ganja merupakan obat yang mujarab untuk beberapa penyakit dan tabib-tabib di masa itu mampu mengolah kandungan ganja sebagai obat untuk beberapa gejala penyakit.

Bahkan di Aceh, ganja merupakan salah satu bumbu masak yang secara turun temurun digunakan untuk membuat masakan yang enak. Tak ada efek buruk yang dihasilkan ganja dengan penggunaan yang tidak menyalahi aturan. Termasuk penganan khas daerah Aceh yaitu sambal ganja  yang terkenal kelezatannya di kalangan warga Aceh. Intinya para warga yang pernah memakan ganja sebagai makanan sama sekali tidak ditemukan efek buruk seperti para smokers weed yang sering menghisap asap ganja sebagai rokok. Bahkan tidak ada efek pusing atau nge-fly sedikitpun setelah beberapa saat mengonsumsi penganan yang terbuat dari bahan baku tumbuhan ganja.

marijuana_sql.gifSelain itu dikatakan bahwa tanaman ganja memiliki serat yang unik. “Tanaman ganja menghasilkan serat dengan mutu yang tak tertandingi,” tegasnya. “Ganja adalah tanaman biomassa yang produktivitasnya sangat tinggi, mampu mengisi ulang tanah, dan tidak rakus pupuk. Setiap tahun kami mengimpor berton-ton ganja dari Tiongkok dan juga Kanada, namun karena masalah kebijakan federal, kita tak bisa menanamnya secara legal.” ujar Kane, seorang peneliti ganja di laboratorium kampus Universitas Colorado.

Ia pun mengatakan bahwa ganja baginya, “Transformatif dalam biokimia senyawanya. Transformatif dalam dampaknya pada berbagai industri, termasuk obat-obatan, pertanian, dan bahan bakar hayati. Jangan-jangan pola makan kita pun berubah—biji ganja terbukti sebagai sumber minyak kaya protein yang amat sehat.”

Diperkirakan, daun ganja memiliki sekitar 25.000 kegunaan. Makanan, cat, bahan bakar, bahan baku pembuatan pakaian dan masih banyak lagi, semuanya bisa menggunakan daun terlarangtersebut. Beberapa jenis mobil-pun hingga hari ini telah dibuat juga memiliki unsur ganja dalam pembuatannya.

Salah satu peninggalan tertua peradaban industri manusia, ditemukan di Mesopotamia kuno sekitaran tahun 8000 Sebelum Masehi adalah sebuah potongan kain yang terbuat dari serat daun Marijuana. Begitu pula kertas tertua didunia, yang ditemukan Di China sekitaran tahun 2000 Sebelum Masehi juga dibuat dengan bahan yang sama. Diketahui juga pada jaman Firaun, yaitu 2500 SM, ganja juga sering dimanfaatkan dalam pembuatan Piramida besar. Bahkan di Inggris pada abad ke-16, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Henry VIII, terdapat sebuah peraturan dimana sang Raja akan mendenda petani yang gagal menumbuhkan satu seperempat are (acre) tanaman Ganja dari setiap 60 are dari ladang Ganja yang mereka miliki. Konon, bahkan ada satu zaman dimana selama 200 tahun orang-orang bisa membayar pajak mereka kepada negara, ‘hanya’ dengan tanaman Ganja. Hal itu terjadi di Amerika Serikat, dimana juga sekitaran tahun 1850, terdapat lebih dari 8300 pertanian Ganja dinegara tersebut.

“Alam telah menyediakan nutrisi penting untuk memulihkan dan menjaga kesehatan manusia dengan optimal dalam sebuah kemasan biji yang mengandung gluten, kolesterol dan bebas gula, murni, alami, dan itu adalah biji tanaman Ganja. — sumber makanan terbaik dari protein, lemak esensial, vitamin dan enzim di planet ini.” (www.healing-source.com)

Konspirasi Pelarangan Ganja.

download.jpg

Cover propaganda yang menyatakan bahwa ganja digambarkan dengan citra yang buruk.

Andrew Mellon menjadi Hoover’s secretary of treasury (Menteri Keuangan) dan Investor utama Dupont’s. Dia menunjuk keponakannya Harry J. Anslinger sebagai Kepala Biro Federal Bidang Narkotik dan Drugs (obat-obatan terlarang).

images (1).jpg

Sebagian propaganda yang disebar untuk memperburuk citra ganja di mata masyarakat.

Sebuah pertemuan rahasia dilakukan oleh para kaum konglomerat/elite. Tanaman ganja dinyatakan berbahaya bagi mereka dan menjadi ancaman kepada investasi Milyaran Dollar perusahaan mereka. Untuk menjaga keutuhan dinasti mereka, maka Tanaman ganja harus dibuang jauh-jauh. Orang-orang ini menggunakan kata makian dari Mexico yaitu “Marihuana” dan terus mendorong untuk menggugah kesadaran Amerika. Seperti beberapa teori konspirasi lainnya, dalam kasus ini juga media berperan sangat besar dalam perjalanannya. Pembunuhan karakter begitu kental dan dilakukan dengan rapi. Akhir 1920an hingga 1930an, Koran Hearst’s dengan gencarnya menyuarakan “kengerian” dari Marijuana. Akhirnya pada masa itu banyak media massa lainnya memuat berita tersebut sebagai headline. Kemudian juga muncul film – film seperti Reefer Madness (1936), Marihuana: Assassin of Youth (1935), Marihuana: The Devil’s Weed (1936) adalah beberapa cara propaganda lainnya yang nampak sengaja menciptakan Ganja sebagai ‘musuh’. Tujuannya? Mungkin untuk meminta restu dari publik demi meluluskan Undang-undang Anti Ganja.

Tujuannya apa? Jelas agar ganja digambarkan sebagai tanaman yang tidak berguna, jelek dan berbahaya bagi kesehatan dan mental.

Kegunaan Ganja Dalam Masyarakat Seharusnya.

1. Upaya mengurangi sampah plastik di muka bumi.

 

Seharusnya semua bahan dasar plastik dibuat dari pemanfaatan minyak tanaman ganja. Serat tanaman ganja adalah biodegradable (Plastik biodegradable adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan – Pikiran Rakyat, 24 Juli 2008).

Seiring waktu, mereka akan hancur dengan sendirinya dan kemudian tidak ikut serta dalam merugikan lingkungan. Serat dari tanaman ganja tidak akan merusak sungai seperti yang telah dilakukan perusahaan petrokimia selama ini.

2. Upaya ganja sebagai alternatif pengobatan alami.

Ganja dikatakan seharusnya mampu menjadi alternatif herbal untuk pengobatan beberapa penyakit. Besarnya manfaat marijuana dalam upaya pengobatan memiliki catatan positif dan efek yang menguntungkan, diantaranya adalah: meredakan rasa mual dan muntah, stimulasi kelaparan pada kemoterapi dan pasien AIDS, menurunkan tekanan mata intraokular (terbukti efektif untuk mengobati glukoma), serta efek analgesik umum (pereda nyeri).

3. Upaya ganja untuk penelitian Alzheimer.

Dilansir laman National Geographic Indonesia, Dalam uji laboratorium, suatu bahan aktif dalam mariyuana, THC, mencegah pembentukan plak yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer. Meski uji-uji itu hanya dilakukan pada sel-sel di laboratorium, para peneliti berpendapat penelitian lebih lanjut dapat menghasilkan “terapi baru” untuk memberantas Alzheimer.

4. Ganja sebagai terapi untuk penderita epilepsi.

Dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ganja dapat digunakan untuk terapi epilepsi yang dinamakan kejang infantil, istilahnya. Bentuknya seperti refleks yang mengagetkan—kedua lengannya terjulur kaku, wajahnya tegang dan berselimut ketakutan, bola matanya bergerak panik ke kiri-kanan.

Banyak klaim yang belum terbukti secara ilmiah menunjukkan bahwa galur ganja yang tinggi kadar CBD-nya memiliki efek anti-kejang yang kuat. Uniknya, literatur medis tentang manfaat ganja sudah ada sejak lama, meski tak didukung oleh banyak kajian. Pada 1843, seorang dokter Inggris bernama William O’Shaughnessy menerbitkan artikel yang merinci bagaimana minyak ganja menghentikan kejang akut pada bayi.

5. Ganja sebagai obat terapi kanker.

Kini, hampir semua orang sudah mendengar bahwa ganja dapat meringankan penderitaan pengidap kanker, terutama dalam mengurangi beberapa efek samping kemoterapi yang tidak menyenangkan. Tentu saja ganja dapat mencegah mual, merangsang nafsu makan, serta meredakan rasa sakit dan membuat tidur makin pulas. Namun ada pula yang menyinggung bukti laboratorium yang menunjuk kanabinoid sebagai kans agen antikanker, dan banyak laporan ini mengarah ke laboratorium di Spanyol yang dijalankan oleh pria bijak dan cermat bernama Manuel Guzmán.

Laboratorium ini juga mengkaji bagaimana bahan kimia dalam ganja, serta kanabinoid sejenis anandamide yang diproduksi tubuh manusia, melindungi otak kita terhadap bahaya trauma fisik dan emosional. “Otak kita tentu perlu mengingat beberapa hal,” kata Guzmán, “tetapi juga perlu melupakan ingatan  mengerikan yang tidak penting. Ingatan yang buruk untuk kesehatan mental Anda—perang, trauma, ingatan yang tak menyenangkan. Sistem kanabinoid adalah kunci yang akan menolong kita membuang kenangan buruk tersebut.”

Setelah meneliti selama bertahun-tahun, ia menemukan bahwa paduan THC, CBD, dan temozolomide (obat konvensional yang cukup sukses) sangat manjur untuk mengobati tumor otak pada tikus. Kombinasi ketiga senyawa ini menyerang sel-sel kanker otak dengan berbagai cara, mencegah penyebaran sekaligus memicu mereka untuk membunuh diri sendiri.

6. Ganja untuk industri dan alternatif bahan baku pembuatan bahan industri.

images (2).jpgBeberapa bukti betapa Ganja itu memiliki banyak (beberapa) hal positif terpapar pada sebuah Encyclopedia Britannica yang tertulis selama 15 tahun.

  • Semua buku sekolah dibuat dengan bahan dasar tanaman Ganja sampai pada tahun 1880an. ~ Hemp Paper Reconsidered, Jack Frazier, 1974.
  • Adalah hal legal untuk membayar pajak dangan tanaman ganja di Amerika dari tahun 1631 hingga awal – awal 1880. ~ LA Times, Aug. 12, 1981.
  • Menolak untuk menanam tanaman ganja di Amerika selama abad 17 dan 18 melawan hukum! Anda dapat dipenjara di Virginia karena menolak untuk menanam ganja pada 1763-1769. ~ Hemp in Colonial Virginia, G. M. Herdon.
  • Selama ribuan tahun, 90% dari semua kapal layar dan tali dibuat dari ganja. ‘Kanvas’ berasal dari bahasa Belanda yang artinya Ganja. ~ Webster’s New World Dictionary.
  • Pada tahun 1916, Pemerintah Amerika Serikat memperkirakan bahwa pada tahun 1940-an semua kertas akan datang dari ganja dan pohon yang tidak lagi perlu ditebang. kajian pemerintah AS melaporkan bahwa 1 Acre ganja sama dengan 4,1 hektar pohon. ~ Departemen Pertanian Amerika.
  • Mechanical Engineering Magazine (Feb. 1938) menerbitkan sebuah artikel berjudul ‘The Most Profitable and Desirable Crop that Can be Grown.” Ia menyatakan bahwa jika ganja diusahakan menggunakan teknologi Abad ke-20, itu akan menjadi tanaman pertanian terbesar di AS dan seluruh dunia.
  • Budidaya tanaman Ganja dan produksinya tidak merugikan lingkungan. Buletin USDA # 404 menyimpulkan bahwa ganja menghasilkan 4 kali lebih banyak ampas dengan setidaknya 4 sampai 7 kali kurang dari segi polusi

Ganja perlu menjadi legal atau tetap berstatus ilegal?

tumblr_ln7su8BaYc1qchnreo1_500.jpg

Tidak banyak memang yang bisa kita perbuat dengan status buruk/ilegal yang telah disematkan terhadap ganja selama berpuluh-puluh tahun silam. Meski diketahui bahwa ganja memiliki segudang manfaat, tetap saja hak atas pelegalan suatu barang ber-zat adiktif jelas masih milik pemerintah dan kita tidak bisa melakukan upaya apapun untuk menginterupsinya.

Namun, kabarnya pemerintah Jerman akhir-akhir ini sudah “melek” terhadap segudang manfaat ganja untuk tujuan medis. Jerman akan melegalkan ganja untuk kepentingan medis tahun depan. Demikian pernyataan Menteri Kesehatan Jerman Hermann Gröhe dalam sebuah siaran pers Kementerian Kesehatan Jerman. Penggunaannya dibatasi hanya untuk pasien sakit parah yang telah berkonsultasi dengan dokter dan tak memiliki alternatif terapi lain. Dosis ganja yang diperbolehkan akan diputuskan oleh Kabinet Jerman, Senin (9/5).

Gröhe juga mengatakan bahwa Ia ingin perusahaan asuransi kesehatan untuk membayar tagihan bagi pasien sakit parah untuk mengakses obat ganja jika pengobatan lain gagal dan tidak ada alternatif terapi lain yang tersedia.

Meski begitu, komisaris obat negara tersebut Marlene Mortler tetap memperingatkan bahwa ganja tak boleh dianggap benar-benar aman.

“Penggunaan ganja sebagai obat dalam batas-batas tertentu amat berguna dan harus diteliti lebih detail lagi,” ujar Mortler.

“Namun, ganja bukanlah zat yang tak berbahaya, legalisasi untuk kesenangan pribadi bukanlah tujuan dari kebijakaan ini. Kebijakan ini dimaksudkan untuk penggunaan medis saja,” tegasnya.

Langkah tersebut diambil Jerman karena beberapa negara telah mulai melonggarkan hukum mengenai penggunaan ganja, baik untuk medis atau rekreasi.

Amsterdam, Belanda, negara tetangga Jerman merupakan negara yang terkenal akan longgarnya hukum tentang penggunaan ganja.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Kanada mengatakan bahwa negaranya akan memperkenalkan undang-undang ganja federal saat musim semi 2017.

Distrik Kolombia, Kolorado, Washington, Alaska dan Oregan di Amerika Serikat semuanya telah menyetujui penggunaan ganja untuk rekreasi (meskipun masih dianggap kejahatan di AS). Selain itu, Guam dan 24 negara bagian Amerika  mengizinkan beberapa bentuk penggunaan ganja untuk medis, menurut Konferensi Nasional Legislatif Negara.

Lebih jauh ke selatan, Chili baru-baru ini membuat ladang ganja legal terbesar di Amerika Latin. Pada 2013, Uruguay menjadi negara pertama yang sepenuhnya melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi bagi orang dewasa. Hukum juga memberikan wewenang bagi negara untuk mengatur regulasi produksi, distribusi dan penjualan tanaman ganja.

Sementara di Indonesia saat ini, pembicaraan mengenai legalisasi ganja untuk tujuan medis, lingkungan dan pembangunan masih jauh sekali. Sampai saat ini sedikit sekali orang Indonesia yang tahu bahwa ganja bermanfaat banyak untuk kesehatan dan industri. Pemanfaatan ganja pun masih sebatas sebagai rokok psikotoprika bagi para junkies. Mungkin hanya warga Aceh saja yang tahu bahwa ganja benar-benar bermanfaat untuk kehidupan mereka, sementara warga di lain daerah masih menganggap tabu penggunaan ganja dalam kehidupan sehari-hari.

Namun kabar membahagiakan datang dari organisasi riset ganja pertama di Indonesia yaitu LGN (Lingkar Ganja Nusantara). Lembaga ini meneliti tentang pemanfaatan ganja sebagai obat alternatif untuk beberapa gejala penyakit. Jika riset LGN membawa dampak positif tentang tanaman ganja maka masih ada peluang bahwa legalisasi ganja untuk tujuan medis dan industri akan disetujui pemerintah Indonesia. Mungkin langkah yang ditempuh akan sama seperti kebijakan yang diambil di Jerman dengan pembatasan pada peredaran bebas namun mudah didapatkan untuk tujuan medis sesuai saran dan petunjuk ahli medis. Dan kemungkinan ganja yang beredar bukan merupakan bentuk fisik melainkan kandungannya saja yang diekstrak dari tumbuhan ganja.

Semoga pemanfaatan ganja sebagai alternatif pengobatan dan terapi medis serta industri dapat segera dilegalkan pemerintah kita. Karena ternyata ganja tak “se-haram” yang kita kira.

Tinggalkan komentar