Kaisar Terakhir Russia Tsar Nicholas II: Raja juga masih seorang manusia.

Nicholas II (Nama Rusia: Николай II atau  dibaca Nikolay Vtoroy) adalah Tsar/Kaisar terakhir Rusia setelah kejatuhan pemerintah monarki kerajaan wangsa Romanov yang kemudian menjadi awal mula bangkitnya paham Komunisme di negeri beruang merah tersebut.

tzar_nicholas_ii_by_andybagira-d8pfwe8

Sebagai seorang putera pertama Tsar Alexander III dan istrinya Tsarina Maria Feodorovna, Nikolay adalah penerus tahta kekaisaran Rusia dinasti Romanov urutan ke-2 setelah ayahnya.

9780141019987

Buku The Emperors karya Miranda Carter yang memperlihatkan 3 raja yang sebenarnya masih saudara sepupu satu sama lain.

Bersama dengan Raja Inggris George V dan Kaiser Jerman Wilhelm II, posisi Nikolay adalah sebagai sepupu yang bercabang dari satu nenek moyang dari garis keturunan ibu, yaitu Ratu Victoria dari Inggris Raya.

Pewaris kekaisaran Rusia dan kisah cintanya.

Pada tanggal 1 Maret 1881, setelah pembunuhan kakeknya Tsar Alexader II maka ayahnya Alexander III kemudian mengambil tanggung jawab sebagai seorang Tsar diikuti dengan ditetapkannya Nikolay menjadi seorang putera mahkota.

Di umurnya yang ke-16, sang Tsarevich (sebutan pangeran di Rusia) menemukan cinta pertamanya, yang kemudian di masa depan akan menjadi ibu dari anak-anaknya, Puteri Alexandra Feodorovna atau biasa disebut puteri Alix yang saat itu masih berumur 12 tahun. Yang sebenarnya keduanya merupakan saudara sepupu baik dari garis kekeluargaan ayah maupun ibu mereka. Mereka bertemu di pernikahan paman Nikolay (Sergey) dan adik perempuan Alix (Elisabeth) di St. Petersburg.

“Adalah mimpiku untuk menikahi Alix suatu hari nanti. Aku sudah lama menyukai Alix untuk waktu yang lama tapi kini terasa lebih dalam dan kuat sejak 1889 ketika ia menghabiskan waktu 6 bulan berada di St. Petersburg. Aku sudah menahan perasaanku untuk waktu yang sangat lama agar harapanku dapat terwujud.” Tulis seorang Nikolay sebagai Tsarevich muda yang tengah di mabuk cinta pada buku diary-nya.

Sayangnya ayah dan ibu Nikolay adalah raja dan ratu anti Jerman dimana puteri Alix berasal jelas lantas tidak menyetujui hubungan keduanya. Segera saja Tsar Alexander dan Tsaritsa Maria berniat menjodohkan putera sulung mereka dengan seorang puteri cantik bertubuh tinggi dan berambut hitam dari Perancis, Hélène puteri dari Comte/Duke of Paris.

“Mama berusaha menjodohkanku dengan puteri Comte de Paris, Hélène.” curhat Nikolay pada buku diary-nya, “Aku sendiri ingin menentukan jalan hidupku tapi nyatanya mama ingin aku untuk memilih jalan lain.”

Beruntung dengan alasan bahwa keluarga Hélène tidak sudi putri mereka berganti agama dari Katolik Roma ke Kristen Ortodox Rusia jika nantinya Hélène harus menjadi istri Nikolay.

Tak patah arang Tsar dan Tsaritsa berusaha lagi menjodohkan Tsarevich Nikolay dengan puteri Margaret dari Prusia, adik dari Kaiser Wilhelm, sepupu sang Tsarevich. Dengan alasan Margaret dianggap lebih kelihatan mirip Alix ketimbang Hélène. Saat itu Nikolay berpendapat lebih suka memilih jalan menjadi pendeta ketimbang harus menikahi orang yang tidak dicintainya sama sekali. Beruntung bagi Nikolay, kembali dengan alasan enggan mengganti agamanya dari Kristen Protestan menjadi Kristen Ortodox Rusia Margaret menolak permintaan untuk menjadi calon istri Tsarevich, membuat Nikolay selamat dari usaha perjodohan yang dilakukan orang tuanya akhirnya usaha Tsar dan Tsaritsa menjodohkan putera mereka pun kandas.

Pada April 1894 kakak Alix, Ernest Louis menggantikan sang ayah dan kini menjadi Grand Duke of Hesse and by The Rhine yang menikahi sepupunya Puteri Victoria Melita dari Saxe-Coburg and Gotha. Pernikahan itu dirayakan besar-besaran bersamaaan dengan diadakannya festival yang megah. Dan sebagai pernikahan dua wangsa terkenal keluarga kerajaan Eropa saat itu tentu saja mereka menghadirkan rombongan keluarga kerajaan-kerajaan yang masih memiliki tali persaudaraan dengan mereka. Tsarevich Nikolay datang sebagai kepala delegasi dari keluarga kekaisaran Rusia bersama dengan 3 pamannya, Vladimir, Sergei dan Paul beserta dengan dua tante (dari pernikahan kepada anggota keluarga kerajaan Rusia) Elizabeth Feodorovna and Maria Pavlovna.

engagement_official_picture_of_alexandra_and_nicholas

Foto pertunangan resmi Tsarevich Nikolay dalam seragam Hussar dengan Puteri Alix dari Hesse dan Rhine.

Sehari setelah kedatangannya di Coburg, Nikolay segera melamar Alix yang kini kembali dipertemukan  dalam sebuah perayaan pernikahan. Di luar dugaan Alix melempar surat lamaran itu ke tanah karena menolak untuk berganti agama ke Kristen Ortodox Rusia.

Nikolay kecewa dan berpikir untuk tidak memaksakan kehendaknya lagi, namun berkat bantuan para sepupu Nikolay, Kaiser Jerman Wilhelm II yang lantas mengatakan bahwa sudah merupakan tugas Alix untuk mau dinikahi Tsarevich untuk perbaikan hubungan antara Rusia dan Jerman yang sempat merenggang berkat sikap offensive pemerintah Tsar Alexander III pada Jerman.

Alix bahkan dinasehati adiknya sendiri, Elisabeth yang telah menikah dengan anggota keluarga kerajaan Romanov (paman Nikolay) bahwa sebenarnya tak ada perbedaan antara Kristen Lutheran dan Kristen Ortodox Rusia sehingga alasan Alix dianggap tidak masuk akal. Yang akhirnya kemudian membuat hati sang puteri goyah dan  menerima lamaran kedua kalinya dari calon kaisar Rusia yang tengah di mabuk cinta tersebut.

Pertunangan dilaksanakan di Inggris sebagai cucu perempuan favorite Ratu Victoria. Nikolay pun berangkat dari Rusia ke Inggris untuk menemui calon pendampingnya kelak bersama dengan seorang pendeta Ortodox Father Yashinev, yang bertugas akan memberikan instruksi dan membimbing puteri Alix berganti kepercayaan dari seorang Lutheran menjadi Ortodox.

Bertepatan dengan kehadiran keduanya di Inggris, ada sebuah peristiwa penting pula di Inggris. Tiba-tiba keduanya, Nikolay dan Alix diminta untuk menjadi Godparents (wali) bagi putera pertama sepupu Nikolay, Raja George V yang baru lahir yaitu Edward VIII.

Musim gugur di tahun itu pula, kondisi kesehatan Tsar Alexander III menurun drastis, Nikolay yang saat itu telah kembali dari Inggris langsung meminta izin agar tunangannya dapat menggunakan kediaman di istana Krimea Romanov yang terletak di Livadia (kini terletak di Ukraina) yang akan ditemani adik Alix, Elisabeth melakukan perjalanan dari Warsawa ke Krimea sebagai penumpang kereta kelas biasa.

Akhirnya Tsar Alexander III yang sedang sakit keras berupaya memaksa untuk memberikan restu pada calon menantunya tersebut dengan seragam resmi kerajaan.

Tsar dan Tsaritsa Romanov dari Rusia.

Di usia ke-49 tahun, Tsar Alexander III meninggal dunia mewariskan kekaisaran Rusia kepada putera sulungnya, yang pada malam itu juga langsung dinobatkan menjadi seorang Tsar Romanov dari Rusia. Sehari setelahnya, Alix diterima sebagai anggota baru dalam agama Kristen Ortodox Rusia yang kemudian diberi gelar, “Grand Duchess/Tsarevna Alexandra Feodorovna yang tercerahkan.” sebagai imbalan dari pengorbanan besarnya mau meninggalkan kepercayaan lamanya dengan yang baru.

Lain halnya dengan Nikolay yang justru “tidak tercerahkan” setelah kematian ayahnya, Nikolay merasa ia belum cukup pantas untuk mengambil tanggung jawab sebagai Tsar, berkali-kali bertanya pada saudara sepupu sekaligus iparnya, “Apa yang akan terjadi padaku dan seluruh Rusia?” dengan pemikiran bahwa ia tidak memiliki kemampuan dan kesiapan yang cukup sebagai raja, Nikolay memilih untuk memfokuskan awal-awal tugasnya sebagai raja pada administrasi kerajaan dan bukannya melanjutkan formula kebijakan hukum dan keteraturan publik baru yang ingin dicanangkan sang ayah.

wedding_of_nicholas_ii_and_alexandra_feodorovna_by_laurits_tuxen_1895-6_royal_coll

Lukisan pernikahan kerajaan Romanov antara Nikolay II dan Puteri Alix.

Sesuai rencana pernikahan Nikolay dan Alix tetap dilaksanakan pada tanggal 26  November 1894 bertepatan dengan hari ulang tahun janda Tsar Alexander III, ibunda Nikolay.

Pernikahan itu dilakukan ketika masih dalam rangka berkabung setelah kematian Tsar Alexander III.

Alix menulis surat kepada adiknya, “Pernikahan kami adalah kelanjutan dari proses liturgi pemakaman Tsar Alexander, dengan satu perbedaan. Aku menggunakan gaun putih dan bukan hitam.”

Namun rupanya acara pernikahan yang dilaksanakan setelah pemakaman menjadi buah bibir di masyarakat Rusia pada umumnya. Warga Rusia yang masih lekat percaya pada mitos dan tahayul jelas menganggap bahwa kehadiran Alix sebagai Tsaritsa baru mereka dengan mengiringi peti mati mertuanya pada hari pernikahannya adalah merupakan sebuah tanda kesialan bagi negara tersebut.

Mungkin saja Alexandra -Alix- Feodorovna kini adalah pendamping Tsar setelah pernikahan mereka, namun baru dua tahun kemudian acara resmi penobatan mahkota untuk Tsar dan Tsaritsa baru rakyat Rusia terjadi pada tanggal 14 Mei 1896.

walentin_serow_kroenung_zar_nikolai_ii_anagoria

Lukisan penobatan Tsar Nikolay II atau yang lebih dikenal sebagai Tsar Nicholas II dalam dunia internasional.

Hari itu peristiwa penobatan mahkota untuk Tsar dan Tsaritsa menyebabkan pertumpahan darah. Sekitar 1,389 dan 1,300 luka-luka dari  100,000 warga yang menyaksikan raja dan ratu baru mereka dinobatkan teridentifikasi mati di lapangan Khodynka karena kehabisan nafas akibat berdesak-desakan dan mati terinjak. Rumor mengatakan bahwa sajian makanan yang disediakan untuk warga yang menyaksikan jumlahnya tidak memadai sehingga menimbulkan chaos terjadinya perebutan makanan, bir gratis dan suvenir cangkir porselen di antara pengunjung saat itu.

Rakyat Rusia percaya bahwa peristiwa banyaknya kematian warga yang menyaksikan jalannya penobatan itu sebagai tanda awal kesialan untuk bangsa Rusia dari sang ratu baru.

Tsaritsa tidak begitu disukai rakyat Rusia, karena ia dikenal sosok yang dingin, tidak ramah dan acuh pada rakyatnya. Kalangan bangsawan Rusia sendiri melabeli Alix dengan sebutan wanita pemalu sehingga memilih lebih banyak diam dan menunduk ketika tampil di depan publik ketimbang banyak aksi dan liar.

Malam itu juga delegasi Perancis berniat mengadakan makan malam resmi bersama Tsar untuk membahas konferensi perdamaian di Hague, Belanda, sementara sang Tsar hanya ingin menghabiskan waktunya dengan berdo’a dan beristirahat di kamarnya. Namun berkat desakan pamannya yang mengatakan bahwa jika delegasi Rusia tidak hadir akan menjadi perbincangan internasional dan menyebabkan citra buruk bagi seluruh Rusia di mata dunia.

Nicholay tak bisa menolak, dengan keadaan letih ia menghadiri makan malam resmi yang diadakan delegasi Perancis. Untung bagi Nikolay, ketika tanpa sepengetahuannya ia menjadi kepala yang mempromosikan konferensi tersebut, sang Tsar masuk dalam nominasi pemenang hadiah nobel untuk kategori perdamaian dunia.

czar_nicholas_alexandra_olga

Tsar dan Tsaritsa dengan puteri sulung mereka.

Musim gugur tahun itu pula Tsar Nikolay mengajak serta istrinya dan puteri pertama mereka Grand Duchess Olga ke Skotlandia untuk bertemu dengan nenek Alix, Ratu Victoria  yang sangat mengasihi Alix sejak kecil. Sementara Tsar melewatkan hari dengan berburu dalam keadaan sakit gigi di tengah-tengah liburan dua kerajaan besar Eropa di istana Balmoral itu. Namun itulah saat terakhir kalinya Alix bertemu denga orang yang mengasihinya, karena pada setelah itu hingga tahun 1901 pada pemakaman Ratu Victoria Alix tak bisa hadir karena tengah mengandung anaknya yang keempat, Puteri Anastasia.

Mungkin untuk masalah percintaan Tsar Nikolay bisa menarik nafas lega namun tidak dengan tindakan rakyat yang menuntut raja baru mereka untuk mengubah politik kerajaan yang semula berpaham monarki kerajaan menjadi monarki konstitusional dan segera mereformasi hukum untuk masyarakat kelas bawah seperti petani dan buruh

Sepertinya tekanan rakyat menyebabkan sebagian besar dewan kerajaan mulai memikirkan mengubah kekuasaan monarki kerajaan menjadi monarki konstitusional, namun ketika pendapat itu disampaikan pada Nikolay, sang Tsar justru marah besar dan menolak saran tersebut mentah-mentah.

Selain itu Nikolay banyak mengalokasikan dana untuk membangun jalur kereta api Trans-Siberian sebagai upaya mempermudah rakyat Rusia yang berada di timur jauh untuk menjual hasil kebun, ternak hingga hasil bumi mereka ke ibu kota atau kota-kota besar Rusia lainnya. Alih-alih membela kepentingan rakyat, isu yang berkembang di masyarakat adalah jalur kereta api yang sangat panjang tersebut dibangun untuk kepentingan perang melawan Jepang.

Perang dengan Jepang pun tidak membawa hasil yang menguntungkan Rusia pada saat itu, meski akhirnya kereta Trans-Siberia benar-benar digunakan untuk membawa suplai kebutuhan perang di Timur Jauh melawan Jepang, Rusia kalah telak. Setelah kekalahan Rusia, Kaiser Wilhelm II membujuk Nikolay untuk mendeklarasikan perdamaian dengan Jepang yang akhirnya dipatuhi oleh Tsar.

Diprakarsai oleh Amerika, perdamaian itu dihasilkan lewat konferensi di atas kapal angkatan laut Portsmouth yang turut menghasilkan traktat Portsmouth yang sebagian besar berisi pelemahan kegiatan militer kekaisaran Rusia di Timur Jauh dan Asia Timur (termasuk penarikan pasukan Rusia dari Manchuria yang saat itu adalah jajahan Jepang) serta berjanji tidak akan mengganggu usaha Jepang menginvasi Korea, yang paling menyakitkan adalah Rusia hanya memiliki sedikit luas wilayah pulau Sakhalin di Utara dan sisanya harus diberikan pada Jepang sebagai pemenang perang.

Kekalahan ini merupakan hal yang memalukan bagi rakyat Rusia pada umumnya. Karena sebagai negara besar habis dipermalukan oleh Jepang yang negara kecil. Sejak itu rakyat Rusia yang sudah tidak menaruh rasa hormat pada kerajaan menjuluki raja mereka sebagai “pecundang”.

Pada tanggal 9 Januari 1905, terjadi tragedi yang memilukan bagi seluruh bangsa Rusia. Sekelompok pengunjuk rasa menyampaikan protes mereka atas kebijakan kerajaan yang dianggap memberatkan mereka. Para pengunjuk rasa membawa spanduk dan foto sang Tsar sembari menyanyikan lagu “God Save The Tsar.”. Pada pukul 2 siang mereka telah sampai ke depan halaman istana musim dingin. Unjuk rasa itu berakhir tragis, nyatanya pasukan yang berjaga malah menembaki pengunjuk rasa.

Entah itu atas perintah Tsar atau tidak karena hingga hari ini penyebab penembakan brutal itu belum dapat dipastikan atas perintah Tsar atau boikot semata demi memuluskan jalan revolusi di bawah kepemimpinan pemerintah Komunis. Yang pasti dunia langsung mengutuk Tsar atas tragedi kemanusiaan itu, Tsar dijuluki dengan keji, tanpa ampun dan menjadi bulan-bulanan di media cetak internasional.

Raja juga bisa cemburu VS konspirasi Rasputin.

the-romanov-children-1910

Putera dan Puteri Tsar dan Tsaritsa Romanov.

Setelah kelahiran ke-4 Puteri Romanov, lahirlah seorang bayi laki-laki yang langsung didapuk Tsar akan menjadi penerus kekaisaran Romanov setelah dirinya. Gelar Tsarevich langsung melekat pada sang bayi. Tsarevich Alexei Nikolaevich Romanov tumbuh sebagai anak bungsu pasangan Tsar dan Tsaritsa yang saat itu hampir kehabisan akal memiliki seorang pewaris laki-laki.

aleksei01Namun kondisi kesehatan sang Tsarevich sangat mengkhawatirkan, sebagai anak laki-laki yang tumbuh dengan ayah dan ibu carrier Hemopilia yang diwarisi mereka dari nenek moyang mereka Ratu Victoria. Maka peluang Alexei terjangkit Hemopilia lebih besar. Penelitian menyebutkan dalam kasus keluarga dengan ayah-ibu carrier Hemopilia biasanya anak laki-laki yang lahir di keluarga tersebut tidak akan bisa bertahan sampai usia 3 tahun.

Segala cara dan upaya Tsar dan Tsaritsa lakukan agar putera mereka dapat sembuh. Sedikit luka menganga yang didapat sang Tsarevich bisa mengancam jiwanya. Satu saja goresan ranting, atau tragedi terantuk batu dan mengalami lecet lutut bisa berakibat fatal bagi dirinya.

download

Grigori Rasputin.

Keajaiban datang ketika seorang pendeta kemudian tiba-tiba datang ke istana karena mengaku mendapat petunjuk dari Tuhan. Adalah Grigori Rasputin, seorang pendeta dan mengaku memiliki kemampuan spiritual untuk menyembuhkan Tsarevich Alexei.

Tentu saja pihak keluarga dalam istana kaget, sebab pada kenyataannya penyakit Alexei tak pernah diumbar keluar istana, sementara Rasputin adalah seorang yang tinggal di luar istana tiba-tiba datang dan mengaku mengetahui penyakit Tsarevich dan hendak membantu memulihkan kondisi sang pangeran. Tak punya pilihan lain Tsar dan Tsaritsa mengizinkan Rasputin untuk mengobati Alexei.

Metode yang digunakan terlihat sangat sederhana, di masa kini ketika pengetahuan telah maju kita bisa menyebut metode ini sebagai hipnosis/hipnoterapi. Tapi di masa itu jika anda adalah seorang ahli hipnosis anda jelas akan dipuja-puja sebagai ‘utusan’ Tuhan.

Biasanya setelah diobati Rasputin, Alexei yang biasa banyak menghabiskan waktu tidur-tiduran di kamarnya mampu berlari-lari mengelilingi istana. Sang Tsarevich yang biasanya mengalami kekakuan dan nyeri di kedua kaki pun akhirnya tak merasakannya setelah proses pengobatan.

Rasputin dianggap bagai dewa penolong. Tsaritsa yang selalu khawatir dengan kondisi puteranya mempercayai bahwa Rasputin memang benar utusan Tuhan untuk menolong puteranya. Rasputin diminta untuk tinggal di istana sebagai “dokter” pribadi Alexei. Kerap kali ia diundang makan bersama satu meja dengan keluarga Tsar dan Alexei menjadi amat penurut dan menyenangi sosok Rasputin yang telah banyak membawa keajaiban untuk kondisi fisiknya yang sebelumnya lemah.

Sikap sembrono Rasputin membuat Tsar muak, kerap kali ia makan menggunakan kedua tangan atau bermain-main dengan makan menggunakan mulutnya seperti anjing yang mana di zaman itu table manner ketika makan dengan petinggi negara adalah hal yang sangat sensitif. Tsar menganggap Rasputin tidak menghormatinya sehingga berkali-kali hendak mengeluarkan perintah untuk menyeret Rasputin keluar istana.

Namun Tsaritsa berkata lain, ia mengatakan bahwa suaminya terlalu sensitif dan menganggap bahwa Rasputin hanya orang biasa sebelum ia masuk istana. Rasputin tidak boleh dipaksa mengikuti gaya kerajaan yang kaku karena ia tidak berasal dari kelas yang sama dengan mereka. Nampaknya semua pertengkaran Tsar dan Tsaritsa berujung pada Rasputin, dimana Tsar ingin menyingkirkannya sementara Tsaritsa ingin melindunginya demi puteranya. Tsar jelas selalu mengalah karena ia seorang pria, karena bagaimana pun memang benar bahwa hanya Rasputin lah yang bisa menyembuhkan Alexei.

Tsaritsa Alix akan marah kepada siapapun yang mempertanyakan kehadiran Rasputin di sisi anak laki-lakinya. Sang ratu pun menaruh hormat setinggi-tingginya kepada sosok pendeta tersebut.

Isu pun merebak, entah darimana asalnya tapi dikabarkan bahwa Tsaritsa menjalani affair dengan Rasputin berkat kedekatan mereka secara personal sebagai ibu dan “dokter” anaknya. Rumor ini jelas membuat Tsar amat murka, meski belum jelas kebenarannya Tsar memerintahkan pengawal menyeret keluar Rasputin dari istana. Rasputin dicampakan di depan gerbang istana, meski terus memanggil-manggil Tsaritsa dengan sebutan, “Mama.” berulang kali.

Ia pun berjalan ke kota dan menyewa penginapan. Saat itu meski ingin menolongnya, Tsaritsa tidak bisa melakukan apapun karena suaminya tengah marah besar mendengar rumor bahwa istri yang dicintainya tengah melakukan affair dengan pendeta tersebut.

Esok harinya Tsaritsa mengirimkan utusan seorang kenalan yang paling dipercayainya untuk menemui Rasputin dan mengantarkan surat darinya. Namun dikabarkan dalam film Rasputin yang dibintangi oleh Alan Rickman, justru Rasputin malah tidur dengan utusan Tsaritsa tersebut. Wanita itu mengaku dihipnotis sehingga menuruti keinginan Rasputin yang tengah mabuk karena minum minuman keras di pub malam harinya.

Rasputin sendiri akhirnya ditangkap beberapa orang kerajaan untuk kemudian dieksekusi secara diam-diam, namun versi lain mengatakan bahwa Rasputin mati dibunuh oleh orang-orang pro revolusi karena sebenarnya Rasputin merupakan utusan mereka untuk mengacaukan perhatian Tsar dari kisruh demonstrasi dan tuntutan-tuntutan yang mereka lakukan. Namun tanpa mereka duga, Rasputin malah jatuh hati pada Tsaritsa dan berpotensi menyebabkan kegagalan untuk pergerakan revolusi jika ia membocorkan identitasnya. Karena itu begitu Tsar mengusir Rasputin keluar istana, pendeta itu langsung dibunuh agar identitasnya tetap tidak terungkap.

Akhir kisah hidup yang tragis.

ypat_1

Salah satu ruangan di Ipatiev House yang digunakan sebagai tempat eksekusi keluarga Tsar Nikolay II.

Revolusi Komunis-Sosialis  pun terlaksana pada tahun 1917. Setelah Tsar dipaksa menyerahkan tahtanya, keluarga Tsar ditangkap dan diasingkan ke rumah Ipatiev, di kawasan Yekaterinburg di bawah pengawasan kaum Bolshevik.

Seorang petugas pengawas menjuluki Tsar Nikolay II dengan sebutan “Nicholas si peminum darah” dan Tsaritsa Alexandra dengan sebutan, “Wanita jalang dari Jerman”.

Pukul 2.15 dini hari, ketika malam sunyi seluruh anggota keluarga Romanov dibangunkan dan diperintah untuk turun ke ruang bawah tanah atau ruangan lain (versi lain), dan dikumpulkan di satu tempat di situ.

Alexei berada dalam gendongan ayahnya karena sakitnya kembali melanda, sementara Tsar yang menggendong Alexei duduk di atas kursi. Nikolay II; istrinya, Alexandra Feodorovna; anaknya, Alexei, Olga, Tatiana, Maria, dan Anastasia, dokter keluarga Evgeny Botkin, dan staf rumah tangga Alexei Trupp, Anna Demidova, dan Ivan Kharitonov berkumpul dalam ketakutan di ruangan itu.

Alexandra sebagai istri dan seorang ibu jelas sangat geram karena dibangunkan ketika seharusnya mereka beristirahat saat itu. Belum lagi ia cemas dengan kondisi Alexei yang terlihat pucat dan bernafas dengan tersengal-sengal. Ia berteriak kesal, “Apa yang akan kalian lakukan malam-malam begini?”

Petugas pelaksana eksekusi Yakov Yurovsky berkata, “Keluargamu berusaha menyelamatkanmu, mereka telah gagal dan kami harus menembakmu.”

Ketika Tsar Nikolay II berdiri dan berkata, “Apa?!” belum sadar dari keterkejutannya tiba-tiba tubuh-tubuh mereka diberondong tembakan-tembakan dari petugas eksekusi.

Di masa kini keluarga Tsar Nikolay disebut sebagai martir dan orang-orang suci di Rusia. Meski ada beberapa warga Rusia yang acuh dan bersikap masa bodoh pada mereka, tetap saja dalam hal ini adalah tanggung jawab pemerintah Rusia untuk menghormati pendahulu mereka. Yang perlu kita pelajari dari kisah ini, bahwa seorang raja sejatinya masih manusia juga, Yang bisa saja melakukan kesalahan maupun kebajikan. Yang bisa gagal bahkan bisa sukses dalam hidupnya. Yang masih bisa kalah maupun menang dalam perjuangannya.

Sebagai sesama manusia patutnya kita juga harus meneladani sikap baik dari sang Tsar terakhir Rusia ini. Karena kodrat manusia memang hanya dapat berusaha yang terbaik meskipun hasilnya akan ditentukan oleh Tuhan.

Sejarah & Daftar Hukuman Mati Paling Mengerikan Dari Seluruh Dunia

Karikatur-hukuman-mati

Praktek hukuman mati memang masih dilakukan di beberapa negara, termasuk Indonesia yang “aware” sekali pada kejahatan mengedarkan Narkotika dengan memberikan penalti berupa hukuman mati bagi para pelakunya yang telah tertangkap tangan bertanggung jawab atas benda haram tersebut.

Namun jika dibandingkan praktek hukuman mati di masa lampau jelas kadar “kengerian” saat eksekusi berlangsung menjadi tak ada bandingannya. Suasana kengerian seperti penggambaran praktek hukuman mati selama ini ternyata masih dapat dikatakan “manusiawi” ketimbang prakteknya di masa lalu.

Sejarah hukuman mati di luar negeri dan Indonesia

Catatan sejarah menyebutkan hukuman mati pertama kali dipraktekan sekitar abad ke-12 pada masa kekaisaran romawi dimana praktik hukuman mati dilakukan dengan berbagai cara seperti penyaliban, ditenggelamkan, dipukuli sampai mati, dibakar hidup-hidup dan dilempari sampai mati.

Namun praktek hukuman mati resmi diakui secara sah bersamaan dengan adanya hukum tertulis, yakni sejak adanya undang-undang Raja Hamurabi di Babilonia pada abad ke-18 Sebelum Masehi. Saat itu ada 25 macam kejahatan yang diancam dengan hukuman mati.

Praktek hukuman mati dilaksanakan sesuai dengan dekrit raja atau penguasa yang sedang berkuasa di masa itu, sehingga mengakibatkan praktek satu negara dengan negara lainnya menjadi bervariasi. Tentunya dari hukuman mati paling simple hingga paling “ribet” yang akan membuat para pembaca bergidik untuk membayangkannya.

Sementara di Indonesia sendiri sebenarnya praktek hukuman mati telah ada sejak masa kerajaan. Pada saat itu hukuman mati diberlakukan oleh para raja untuk menjamin terciptanya keamanan dan kedamaian masyarakat  yang berada di wilayah kerajaannya. Hukuman mati dilakukan dalam berbagai cara, seperti dipancung, dibakar, dan diseret dengan kuda. Pada masa kolonial hukuman mati diberlakukan untuk kasus-kasus yang menyangkut keselamatan negara, keselamatan kepala negara dan kejahatan-kejahatan sadis lainnya. Pada masa kolonial hukuman mati diatur di dalam Wetboek van Strafrecht.

Saat itu hukuman mati dilakukan dalam berbagai cara yang dapat dikatakan tidak manusiawi, seperti adanya kasus antara pemuda yang merupakan calon perwira muda VOC yang berusia 17 tahun yang bermesraan dengan gadis yang berusia 13 tahun, sang pemuda dipancung dan si gadis didera/dicambuk dengan badan setengah telanjang di balai kota. Selain itu ada kasus yang menimpa 6 budak yang dipatahkan tubuhnya dengan roda karena dituduh mencekik majikannya, lalu ada kasus Pieter Elberveld dan beberapa orang pengikutnya karena diduga akan melakukan pemberontakan dan akhirnya mereka dihukum mati dengan cara badannya dirobek menjadi empat bagian, kemudian potongan badan tersebut dilempar ke luar kota untuk santapan burung.
Contoh di atas adalah bentuk hukuman mati yang sangat tidak manusiawi. Hal tersebut sangat wajar karena saat itu hukum yang berlaku adalah hukum kolonial. Hukum kolonial terkenal kejam karena untuk memberikan rasa takut bagi masyarakat untuk melakukan perlawanan. Sehingga Belanda dapat bertahan cukup lama di Indonesia.
Lalu pada masa pemerintahan presiden Soekarno hukuman mati tetap diatur di dalam Wetboek van Strafrecht atau yang disebut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Pada saat itu ada beberapa kasus yang dijatuhi hukuman mati seperti kasus Kartosuwirjo, Kusni Kasdut, dan tragedi Cikini. Selain itu masih banyak vonis hukuman mati yang dijatuhkan pengadilan.
Sementara di masa Orde Baru, tentunya warga Indonesia yang pernah hidup di masa itu akan selalu mengenang dan mengenal sebutan Petrus, disingkat dari kata Penembak misterius. Petrus adalah suatu operasi rahasia dari Pemerintahan Soeharto pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu. Operasi ini secara umum adalah operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah. Pelakunya tak jelas dan tak pernah tertangkap, karena itu muncul istilah “petrus” (penembak misterius).
Pada tahun 1983 tercatat 532 orang tewas, 367 orang di antaranya tewas akibat luka tembakan. Pada Tahun 1984 ada 107 orang tewas, di an­­taranya 15 orang tewas ditembak. Ta­hun 1985 tercatat 74 orang tewas, 28 di an­taranya tewas ditembak. Para korban Pe­trus sendiri saat ditemukan masyarakat da­lam kondisi tangan dan lehernya te­ri­kat. Kebanyakan korban juga dimasukkan ke dalam karung yang ditinggal di pinggir jalan, di depan rumah, dibuang ke sungai, la­ut, hutan dan kebun. Pola pengambilan pa­ra korban kebanyakan diculik oleh orang tak dikenal dan dijemput aparat ke­amanan. Petrus pertama kali dilancarkan di Yogyakarta dan diakui terus terang M Hasbi yang pada saat itu menjabat sebagai Komandan Kodim 0734 sebagai operasi pembersihan para gali (dilansir Kompas, 6 April 1983). Panglima Kowilhan II Jawa-Madura Letjen TNI Yogie S. Memet yang punya rencana mengembangkannya. (Kompas, 30 April 1983). Akhirnya gebrakan itu dilanjutkan di berbagai kota lain, hanya saja dilaksanakan secara tertutup.
“Tindakan tegas bagaimana? Ya, harus dengan kekerasan. Tetapi, kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan.. dor.. dor.. begitu saja, bukan! Yang melawan, mau tidak mau, harus ditembak. Karena melawan, mereka ditembak. Lalu, ada yang mayatnya ditinggalkan begitu saja. Itu untuk shock therapy, terapi goncangan. Ini supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa bertindak dan mengatasinya. Tindakan itu dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang sudah melampaui batas perikemanusiaan itu. Maka, kemudian meredalah kejahatan-kejahatan yang menjijikkan itu.” (Soeharto – Presiden RI ke-2 dalam [Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1989), yang ditulis Ramadhan K.H.])

Daftar hukuman mati paling mengerikan di dunia.

Berikut 10 daftar betapa mengerikannya hukuman mati di masa lampau, dibanding yang dilakukan saat ini: (Ket: penulis tidak memasukan serta foto-foto ya? karena gambar-gambar hukuman mati sadis di bawah benar-benar tidak berperikemanusiaan, sementara untuk menggunakan gambar yang disensor juga terus terang penulis agak malas ngeditnya. Jadi penulis hanya akan memberikan keterangan saja, untuk gambar bisa di search sendiri di Google jika berkenan.)

1. Necklacing Execution.

Hukuman ini sering dilakukan di Afrika Selatan dan Indonesia masa pemerintahan kolonial. Caranya dengan mengisi ban dengan bensin kemudian ban tersebut dimasukan ke tubuh dan leher terpidana kemudian dibakar. Terpidana mati akan merasakan kengerian seiring waktu menjelang ajalnya dengan menyaksikan tubuh mereka meleleh sedikit demi sedikit berkat terbakar.

2. Eksekusi dengan diinjak gajah.

Di Asia Selatan dan Asia Tenggara khususnya India, Thailand dan Indonesia, di masa kerajaan dulu gajah-gajah telah dilatih sebagai algojo untuk menyiksa para terpidana. Terbayangkah di benak anda tubuh manusia diinjak hewan sebesar dan seberat gajah sehingga apa yang akan terjadi kemudian sungguh mengerikan. Umumnya untuk metode kematian yang cepat kepala terpidana langsung diinjak sehingga menyebabkan kepala hancur dalam hitungan detik, namun jika penguasa meminta kematian yang lama, maka tubuh dan anggota tubuh seperti tangan dan kaki terpidana akan merasakan diinjak-injak oleh gajah terlebih dahulu sebelum menemui ajal dengan kaki gajah di atas kepala mereka.

3. Eksekusi mati metode Li Si.

Tujuan kematian terpidana yang lama sehingga menyebabkan sang terpidana bagaikan merasakan penderitaan yang sangat lama adalah tujuan dari metode ini. Tidak ada yang spesial dari metode ini kecuali bertujuan untuk memberikan rasa sakit tiada akhir bagi para terpidana mati. Umumnya hukuman ini ditimpakan pada lawan politik atau pengkhianat negara. Caranya yaitu dengan memotong-motong satu persatu anggota tubuh terpidana dimulai dari hidung, mencabut kuku, memotong jari-jari tangan dan kaki, kuping lalu berlanjut ke anggota tubuh dan organ lainnya sehingga terpidana akan merasakan kengerian yang seolah-olah tak pernah berakhir sampai sutu masa si terpidana memohon sendiri untuk dibunuh guna mengakhiri penderitaannya.

Uniknya penemu metode ini seorang perdana menteri di China kuno, Li Si justru mati dengan metode hukuman yang ia ciptakan ini.

4. Eksekusi dengan pemisahan tubuh.

Eksekusi ini dilakukan dengan cara tangan dan kaki terpidana di ikat masing-masing disebuah kuda dengan membentuk seperti tanda silang, lalu dalam waktu bersamaan kuda-kuda tersebut dicambuk keras-keras guna memberikan rasa kaget dan mengakibatkan kuda-kuda tersebut berlari yang otomatis menarik anggota tubuh terpidana saling menjauh dari tubuhnya. Akibatnya terpidana akan mengalami patah tangan dan kaki hingga perut dan dada yang robek karena mendapat tarikan yang sangat kuat ke arah berlawanan.

Metode ini rajin dilakukan di zaman Indonesia dan Eropa kuno.

5. Eksekusi sepatu semen.

Di Amerika Latin kuno hingga saat ini metode penyiksaan ini masih sering dilakukan. Terutama oleh mafia karena memang metode ini dipopulerkan oleh para mafia. Caranya dengan menuangkan semen basah dalam wadah yang terisi kaki terpidana, seiring waktu semen akan mengeras dan berat. Setelah itu terpidana ditenggelamkan di sungai atau laut dalam dan menyebabkan terpidana tidak dapat menyelamatkan dirinya karena kedua kakinya terperangkap di semen. Di sana istilah ini populer dengan sebutan “seseorang yang tidur dengan ikan-ikan” sebagai eufemisme untuk terpidana mati.

6. The Brazen Bull Execution.

Banteng yang terbuat dari logam kuningan ditempatkan di atas api yang menyala tepat di bagian perutnya. Sementara seorang terpidana dipaksa berbaring di rongga perut banteng kuningan tersebut, menyebabkan terpidana nantinya akan mati terpanggang secara perlahan-lahan. Banteng kuningan tersebut sudah dirancang sedemikian rupa sehingga ketika terpidana berteriak kesakitan menghadapi kematiannya, maka akan terdengar seperti musik dari luar banteng tersebut.

Algojo Yunani Kuno sangat menyukai metode penyiksaan menggunakan alat ini karena ketika mereka bisa mendengar semacam melodi meski secara praktek sedang menyiksa terpidana hingga mati.

7. Death Wheel Execution/Catherine Wheel.

Metode ini dilakukan pertama kali di Rusia di masa Tsarina Catherine Agung. Dengan mengikat terpidana di sebuah roda kayu lalu kaki dan tangan terpidana dipukul gada besi sehingga patah kemudian terpidana ditinggalkan di tengah terik matahari dan dibiarkan mati karena dehidrasi, seringkali terpidana yang sudah mati tidak lantas buru-buru dilepaskan dari alat penyiksaan ini, namun justru malah dibiarkan sebagai makanan burung atau bahkan membusuk dengan sendirinya.

Metode ini sangat populer di daratan Eropa, tercatat Jerman, Inggris dan Perancis juga pernah mengadopsi cara penyiksaan dengan alat yang sederhana dan terhitung murah ini.

8. Disembowelment.

Metode ini ada saat zaman Yunani dan Romawi kuno, dimana terpidana dipaksa minum anggur atau makan makanan enak sebanyak mungkin. Makanan dan minuman terus dijejalkan dalam mulut tanpa peduli terpidana merasakan perutnya sudah begah sekalipun. Ketika perut terpidana sudah terlihat mengembang dengan cepat algojo membelah perutnya sehingga makanan dan minuman tadi pun keluar kembali dan terpidana mati.

Biasanya hukuman ini hanya ditujukan bagi keluarga raja atau pejabat negara yang terindikasi melakukan penghianatan terhadap penguasa.

9. Penyulaan.

Rumania/Wallachia kuno dibawah kepemimpinan Vlad Dracul adalah yang pertama kali memperkenalkan teknik ini sebagai cara menyiksa terpidana mati. Terpidana dipaksa menggali kuburannya sendiri lalu sebatang kayu sula dengan ujung yang runcing ditusukan ke bawah selangkangan (Vagina pada wanita dan anus pada pria), kemudian tiang tersebut diberdirikan di atas tanah, dengan gaya gravitasi bumi, tubuh akan terus tertusuk dari bawah ke atas terkadang berakhir di mulut, tenggorokan atau dada. dan terpidana yang mati akan tergantung di sana seperti sate.

10. Penyaliban.

Tampaknya umat Kristiani yang dirasa paling paham dengan salib, karena sosok Yesus juga dipercaya mati di atas tiang salib. Umumnya cara penyiksaan ini dimulai dengan kedua tangan mereka biasa diikat (Versi lain orang Kristiani percaya tangan Yesus tidak diikat melainkan dipaku ke kayu) dan kaki mereka diberi pijakan kayu kemudian mereka dijemur panas matahari dan menjadi tontonan orang-orang sebagai peringatan. Tak jarang pula terpidana disalib setelah melalui siksaan atau bahkan disiksa ketika mereka telah disalib.

Romawi kuno sering sekali melakukan metode penyiksaan ini pada rakyatnya yang dianggap membangkang pada aturan kerajaan.

Sebenarnya masih banyak metode lain yang lebih mengerikan daripada ini namun karena jumlahnya bisa sampai ratusan hingga ribuan dengan variasi yang berbeda maka penulis memutuskan mengambil 10 contoh yang paling populer dan dikenal orang-orang secara umum saja.

Jika dulu cara pengeksekusian itu diibaratkan tontonan maka sekarang ini hukuman mati dilakukan jauh dari pandangan khalayak ramai dengan metode yang cukup sederhana dan menyebabkan kematian yang cepat, yang umumnya dirasa cukup manusiawi untuk dilakukan.

Di Indonesia sendiri bahkan hukuman mati dilakukan oleh regu tembak yang masing-masing personel pelaksananya tak pernah tahu apakah peluru dalam senapan mereka adalah peluru asli atau palsu. Dan tembakan pun langsung diarahkan ke bagian jantung guna mempercepat kematian.

Di negara Timur Tengah seperti Arab Saudi hukuman pancung masih dilakukan sesuai hukum yang diputuskan di sana sejak lama. Kematian dengan hukuman pancung juga menyebabkan kematian yang cepat.

Sementara di Amerika metode suntik mati, kamar gas dan kursi listrik lebih disukai ketimbang tembak mati.

Pandangan penulis sendiri tentang hukuman mati, meskipun digadang-gadang telah melalui prosedur dan tingkat ke-manusiawi-an yang terstandar internasional tetap saja praktek menghilangkan nyawa orang lain tidak bisa dikatakan benar, sekalipun orang tersebut kenyataannya telah menghilangkan nyawa orang lain karena suatu hal. Namun penulis menghormati anjuran dan hukum di suatu negara tentang hukuman mati di negaranya masing-masing karena jelas sebagai seorang warga negara yang baik, penulis pun tak luput dari hukuman mati apabila nantinya terlibat melanggar hukum yang berat dan harus menerimanya sebagai konsekuensi kehidupan bernegara yang penulis jalani.

Mulai sekarang sebelum melakukan kejahatan mari berpikir berkali-kali, karena bukan tidak mungkin hukuman berat akan menghampiri kita jika kita salah mengambil keputusan. Fyi– di Indonesia hukuman mati akan diancam dikenakan untuk pelaku pembunuhan berencana, pelaku pembunuhan berantai, teroris dan pelaku gembong pengedar narkoba.

Prediksi Pewaris Tahta Kerajaan Inggris Selanjutnya Setelah Era Ratu Elizabeth II Berakhir

88d16736e1abde09e8d9a11820255423collections-co-uk

His Royal Highness Prince Charles Philip Arthur George atau yang dikenal dengan sebutan Pangeran Charles.

Pernah muda, tampan dan populer, sebagai seorang putera mahkota penerus tahta kerajaan setelah ibunya Ratu Elizabeth II siapapun jelas akan mudah untuk jatuh hati kepadanya.

Sebagai seorang pangeran mahkota segala yang berkaitan dengan dirinya adalah sebuah keistimewaan. Pangeran Charles bahkan dibaptis dengan menggunakan air yang khusus diambil dari sungai Jordan. Sejak dalam kandungan bahkan Raja yang bertahta saat itu George VI (Ayah Ratu Elizabeth) telah membuat patent letter yang dimaksudkan bahwa sang putera yang terlahir nanti akan naik tahta sebagai raja setelah sang ibu, dengan memberikan gelar pangeran. Sehingga Charles si anak istimewa itu telah terlahir dengan “sendok emas” di tangan mungilnya sejak bayi.

Charles mendapatkan gelar sebagai Pangeran dari Wales dan Earl dari Chester ketika ia masih belum genap berusia 10 tahun kemudian dinobatkan sebagai putera mahkota oleh Ratu saat ia berumur belum genap 21 tahun.

article-2258166-16C87659000005DC-201_634x485

Pangeran Charles dalam acara penobatannya sebagai seorang putera mahkota di umur 21 tahun.

Tumbuh dan besar dalam kokohnya tembok kerajaan yang berlimpah harta tak lantas membuat Charles kecil menjadi anak yang percaya diri. Beban berat yang telah lama disematkan di pundaknya sedari kecil, dan sikap didikan keras dari kedua orang tuanya membuat ia menjadi remaja yang plin-plan. Ia bahkan mengikuti akademi kemiliteran sebagai seorang perwira angkatan laut atas desakan Lord Louis Mountbatten. Seorang mantan gubernur jenderal India pra merdeka dan merupakan satu-satunya orang terdekat yang merupakan pamannya dari garis keturunan ayahnya.

Kisah cinta sang pangeran pun tak luput dari jepretan kamera dan gosip papparazi. Petualangan dari wanita satu ke wanita lainnya seolah menjadi gaya hidup sang pangeran muda. Meskipun bukan berarti itu adalah keinginan Charles untuk menjadi seorang playboy, melainkan karena ia begitu digandrungi. Jika anda adalah seorang wanita dan kebetulan dekat dengan seorang calon raja, tentu anda akan mengaguminya juga mengingat jika saja anda beruntung maka andalah yang akan menjadi ratu mendampingi sang raja. Seperti halnya Duchess dari Cambridge, yang bersuamikan seseorang yang akan menjadi raja berikutnya jika ayahnya Charles gagal naik tahta.

002B47AE00000258-3401961-Come_on_William_Flick_back_through_your_Pa_s_Christmas_cards_for-a-7_1452899489777.jpg

Pangeran William

Adalah seorang pangeran muda yang lahir 34 tahun silam yang digadang-gadang publik dan tampaknya direstui oleh Ratu Elizabeth sendiri diprediksi akan menjadi seorang raja melewati ayahnya sendiri, Charles.

William menjadi sorotan publik berkat jiwa bebasnya secara naluriah meskipun ia adalah seorang pewaris tahta di kemudian hari. Sosok pangeran yang santun, tampan, dan baik hati menjadi daya tarik tersendiri untuk konsumsi publik. Satu-satunya “kenakalan” sang pangeran yang berhasil terungkap ke publik hanyalah pernah mabuk berat di pub bersama dengan adik kandungnya. Jenis kenakalan yang masih bisa “ditolerir” oleh sang Ratu.

Bukan sembarang prediksi meskipun gelagat sang Ratu seolah mengiyakan pendapat tersebut secara halus. Ada dua alasan penting mengapa sang putera mahkota Charles disebut-sebut takkan pernah bisa mencicipi tahta yang sejak balita sudah dilimpahkan padanya tersebut.

1. Calon raja Inggris tidak boleh menikah dengan seorang janda.

Agama Gereja Inggris melarang pengikutnya untuk menikahi janda yang mantan suaminya masih hidup, dan jikalau Charles lancar jaya melenggang menjadi seorang raja nantinya maka ia akan menjadi pemimpin tertinggi agama tersebut dan jelas wajib mencontohkan pengikutnya untuk tidak melanggar peraturan.

camilla-parker-bowles.jpg

Istri kedua Pangeran Charles yang merupakan seorang janda, Camilla Parker-Bowles

Sayangnya, tak dinyana justru Charles memilih untuk menikahi seorang janda yang telah menjalin hubungan sejak lama dengannya. Kecantikan Putri Diana yang merupakan ibu dari anak-anaknya masih saja tak bisa mengerem affair kedua insan ini, meskipun sebenarnya masing-masing dari mereka telah memiliki pasangan dan anak.

Menikah pada 2005 setelah kematian istri pertamanya menjadikan sang putera mahkota mengalami nasib yang sama seperti kakak dari kakeknya Edward VIII si raja 325 hari yang kemudian dengan sukarela turun tahta demi memilih menikah bersama kekasihnya saat itu yang juga merupakan seorang janda dari Amerika bernama Wallis Simpson.

Tapi tunggu dulu, itu terjadi di abad ke 20. Kini kerajaan Inggris berjalan di abad lain. Dengan pemikiran baru nantinya dan keputusan konstitusi di masa kini apapun masih dapat terjadi. Puteri Camilla sendiri dengan lapang dada mengatakan kepada publik bahwa kedudukan Ratu hanyalah milik Diana (Istri pertama sang suami) ia merasa sudah cukup mendapatkan gelar Princess Consort ketika suaminya jadi naik tahta setelah Ratu Elizabeth II lengser.

2. Isu sang pangeran mahkota adalah seorang gay.

Foto-hot-Pangeran-Charles-1-663x355

Media Globe Amerika lah yang berhasil menerbitkan berita ini untuk kemudian menjadi konsumsi publik. Ratu Elizabeth II hingga anak-anak Charles sontak kaget mendapati fakta bahwa anak dan ayah mereka telah tertangkap kamera tengah berciuman.

globe-cover_8.jpg

Cover halaman depan Globe yang memberitakan pangeran Charles adalah seorang gay.

Akibatnya sangat fatal, berkat isu ini disebut-sebut Ratu Elizabeth II sangat murka. Puteri Camilla, istri kedua pangeran Charles, juga disebut mengajukan gugatan cerai dan meminta US$ 280 juta. Sementara pangeran William dan Kate Middleton bahkan dikabarkan menjauhkan Charles dari anak-anak mereka.

Istana pun bungkam ketika dimintai konfirmasi atas pemberitaan dengan bukti foto tersebut. Entah apakah itu benar-benar terjadi atau tidak, namun isu ini nyatanya bukan kali pertama terjadi  di lingkungan kerajaan Inggris.

Kabar burung soal aktivitas seksual pangeran Charles bukan kali ini. Pada tahun 2003, seorang pekerja di lingkungan istana mengklaim diperkosa oleh seorang bernama Michael Fawcett. Pria ini juga mengklaim pernah melihat Fawcett dan Pangeran berhubungan intim. Namun kabar ini langsung dibantah ramai-ramai oleh para pihak di Istana Inggris karena tak ada bukti dan tak lama kemudian si penyebar isu mengakui hal tersebut sebagai sebuah kebohongan yang ia buat sendiri, entah atas tekanan pihak istana atau ia dengan sukarela menandai dirinya sendiri sebagai pendusta?

Yang pasti dengan dua isu luar biasa tersebut bukan hal aneh jika Ratu tak menganggap Charles sebagai putera mahkota lagi, di kemudian hari mungkin kerajaan akan menjalankan “ritual” yang sama yang pernah dilakukan kepada raja Edward VIII.

Dengan acuan pangeran Charles mungkin saja akan naik tahta sepeninggal Ratu, namun setelah itu tak lama kemudian akan diminta mengajukan penyerahan tahta kepada putera sulungnya yaitu Duke dari Cambridge, William. Yang tampaknya lebih di-favorit-kan Ratu sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi Inggris, menyusul kemudian putera sulung sang Duke. Pangeran George yang sekarang baru berumur 3 tahun itu yang akan menjadi pewaris tahta berikutnya setelah ayahnya lengser.

Yah- apapun yang terjadi nanti kita nantikan saja bersama nanti.Entah mungkin nantinya Inggris bisa saja berpeluang menjadi sebuah negara Republik di kemudian hari?

🙂