Prediksi Pewaris Tahta Kerajaan Inggris Selanjutnya Setelah Era Ratu Elizabeth II Berakhir

88d16736e1abde09e8d9a11820255423collections-co-uk

His Royal Highness Prince Charles Philip Arthur George atau yang dikenal dengan sebutan Pangeran Charles.

Pernah muda, tampan dan populer, sebagai seorang putera mahkota penerus tahta kerajaan setelah ibunya Ratu Elizabeth II siapapun jelas akan mudah untuk jatuh hati kepadanya.

Sebagai seorang pangeran mahkota segala yang berkaitan dengan dirinya adalah sebuah keistimewaan. Pangeran Charles bahkan dibaptis dengan menggunakan air yang khusus diambil dari sungai Jordan. Sejak dalam kandungan bahkan Raja yang bertahta saat itu George VI (Ayah Ratu Elizabeth) telah membuat patent letter yang dimaksudkan bahwa sang putera yang terlahir nanti akan naik tahta sebagai raja setelah sang ibu, dengan memberikan gelar pangeran. Sehingga Charles si anak istimewa itu telah terlahir dengan “sendok emas” di tangan mungilnya sejak bayi.

Charles mendapatkan gelar sebagai Pangeran dari Wales dan Earl dari Chester ketika ia masih belum genap berusia 10 tahun kemudian dinobatkan sebagai putera mahkota oleh Ratu saat ia berumur belum genap 21 tahun.

article-2258166-16C87659000005DC-201_634x485

Pangeran Charles dalam acara penobatannya sebagai seorang putera mahkota di umur 21 tahun.

Tumbuh dan besar dalam kokohnya tembok kerajaan yang berlimpah harta tak lantas membuat Charles kecil menjadi anak yang percaya diri. Beban berat yang telah lama disematkan di pundaknya sedari kecil, dan sikap didikan keras dari kedua orang tuanya membuat ia menjadi remaja yang plin-plan. Ia bahkan mengikuti akademi kemiliteran sebagai seorang perwira angkatan laut atas desakan Lord Louis Mountbatten. Seorang mantan gubernur jenderal India pra merdeka dan merupakan satu-satunya orang terdekat yang merupakan pamannya dari garis keturunan ayahnya.

Kisah cinta sang pangeran pun tak luput dari jepretan kamera dan gosip papparazi. Petualangan dari wanita satu ke wanita lainnya seolah menjadi gaya hidup sang pangeran muda. Meskipun bukan berarti itu adalah keinginan Charles untuk menjadi seorang playboy, melainkan karena ia begitu digandrungi. Jika anda adalah seorang wanita dan kebetulan dekat dengan seorang calon raja, tentu anda akan mengaguminya juga mengingat jika saja anda beruntung maka andalah yang akan menjadi ratu mendampingi sang raja. Seperti halnya Duchess dari Cambridge, yang bersuamikan seseorang yang akan menjadi raja berikutnya jika ayahnya Charles gagal naik tahta.

002B47AE00000258-3401961-Come_on_William_Flick_back_through_your_Pa_s_Christmas_cards_for-a-7_1452899489777.jpg

Pangeran William

Adalah seorang pangeran muda yang lahir 34 tahun silam yang digadang-gadang publik dan tampaknya direstui oleh Ratu Elizabeth sendiri diprediksi akan menjadi seorang raja melewati ayahnya sendiri, Charles.

William menjadi sorotan publik berkat jiwa bebasnya secara naluriah meskipun ia adalah seorang pewaris tahta di kemudian hari. Sosok pangeran yang santun, tampan, dan baik hati menjadi daya tarik tersendiri untuk konsumsi publik. Satu-satunya “kenakalan” sang pangeran yang berhasil terungkap ke publik hanyalah pernah mabuk berat di pub bersama dengan adik kandungnya. Jenis kenakalan yang masih bisa “ditolerir” oleh sang Ratu.

Bukan sembarang prediksi meskipun gelagat sang Ratu seolah mengiyakan pendapat tersebut secara halus. Ada dua alasan penting mengapa sang putera mahkota Charles disebut-sebut takkan pernah bisa mencicipi tahta yang sejak balita sudah dilimpahkan padanya tersebut.

1. Calon raja Inggris tidak boleh menikah dengan seorang janda.

Agama Gereja Inggris melarang pengikutnya untuk menikahi janda yang mantan suaminya masih hidup, dan jikalau Charles lancar jaya melenggang menjadi seorang raja nantinya maka ia akan menjadi pemimpin tertinggi agama tersebut dan jelas wajib mencontohkan pengikutnya untuk tidak melanggar peraturan.

camilla-parker-bowles.jpg

Istri kedua Pangeran Charles yang merupakan seorang janda, Camilla Parker-Bowles

Sayangnya, tak dinyana justru Charles memilih untuk menikahi seorang janda yang telah menjalin hubungan sejak lama dengannya. Kecantikan Putri Diana yang merupakan ibu dari anak-anaknya masih saja tak bisa mengerem affair kedua insan ini, meskipun sebenarnya masing-masing dari mereka telah memiliki pasangan dan anak.

Menikah pada 2005 setelah kematian istri pertamanya menjadikan sang putera mahkota mengalami nasib yang sama seperti kakak dari kakeknya Edward VIII si raja 325 hari yang kemudian dengan sukarela turun tahta demi memilih menikah bersama kekasihnya saat itu yang juga merupakan seorang janda dari Amerika bernama Wallis Simpson.

Tapi tunggu dulu, itu terjadi di abad ke 20. Kini kerajaan Inggris berjalan di abad lain. Dengan pemikiran baru nantinya dan keputusan konstitusi di masa kini apapun masih dapat terjadi. Puteri Camilla sendiri dengan lapang dada mengatakan kepada publik bahwa kedudukan Ratu hanyalah milik Diana (Istri pertama sang suami) ia merasa sudah cukup mendapatkan gelar Princess Consort ketika suaminya jadi naik tahta setelah Ratu Elizabeth II lengser.

2. Isu sang pangeran mahkota adalah seorang gay.

Foto-hot-Pangeran-Charles-1-663x355

Media Globe Amerika lah yang berhasil menerbitkan berita ini untuk kemudian menjadi konsumsi publik. Ratu Elizabeth II hingga anak-anak Charles sontak kaget mendapati fakta bahwa anak dan ayah mereka telah tertangkap kamera tengah berciuman.

globe-cover_8.jpg

Cover halaman depan Globe yang memberitakan pangeran Charles adalah seorang gay.

Akibatnya sangat fatal, berkat isu ini disebut-sebut Ratu Elizabeth II sangat murka. Puteri Camilla, istri kedua pangeran Charles, juga disebut mengajukan gugatan cerai dan meminta US$ 280 juta. Sementara pangeran William dan Kate Middleton bahkan dikabarkan menjauhkan Charles dari anak-anak mereka.

Istana pun bungkam ketika dimintai konfirmasi atas pemberitaan dengan bukti foto tersebut. Entah apakah itu benar-benar terjadi atau tidak, namun isu ini nyatanya bukan kali pertama terjadi  di lingkungan kerajaan Inggris.

Kabar burung soal aktivitas seksual pangeran Charles bukan kali ini. Pada tahun 2003, seorang pekerja di lingkungan istana mengklaim diperkosa oleh seorang bernama Michael Fawcett. Pria ini juga mengklaim pernah melihat Fawcett dan Pangeran berhubungan intim. Namun kabar ini langsung dibantah ramai-ramai oleh para pihak di Istana Inggris karena tak ada bukti dan tak lama kemudian si penyebar isu mengakui hal tersebut sebagai sebuah kebohongan yang ia buat sendiri, entah atas tekanan pihak istana atau ia dengan sukarela menandai dirinya sendiri sebagai pendusta?

Yang pasti dengan dua isu luar biasa tersebut bukan hal aneh jika Ratu tak menganggap Charles sebagai putera mahkota lagi, di kemudian hari mungkin kerajaan akan menjalankan “ritual” yang sama yang pernah dilakukan kepada raja Edward VIII.

Dengan acuan pangeran Charles mungkin saja akan naik tahta sepeninggal Ratu, namun setelah itu tak lama kemudian akan diminta mengajukan penyerahan tahta kepada putera sulungnya yaitu Duke dari Cambridge, William. Yang tampaknya lebih di-favorit-kan Ratu sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi Inggris, menyusul kemudian putera sulung sang Duke. Pangeran George yang sekarang baru berumur 3 tahun itu yang akan menjadi pewaris tahta berikutnya setelah ayahnya lengser.

Yah- apapun yang terjadi nanti kita nantikan saja bersama nanti.Entah mungkin nantinya Inggris bisa saja berpeluang menjadi sebuah negara Republik di kemudian hari?

🙂

Tinggalkan komentar