Sajian telur rebus: Dari unik hingga menjijikan.

1. Telur rebus unik dengan kuning di bagian luar.

page3-c2203b8a9776011e89f70b37df8e7d3f_420x280

Pernahkah sahabat melihat telur rebus unik yang satu ini? Perhatikan pada gambar ternyata kuning telur yang seharusnya secara konvensional berada di dalam menjadi berada di luar melingkupi putih telur di dalamnya.

Ini sama sekali bukan kelainan genetika atau magic, buang jauh semua pikiran itu karena ini hanyalah hasil dari sebuah cara masak yang modern. Di bawah ini adalah tutorial cara membuat telur rebus unik tersebut.

Video cara membuat telur rebus unik dengan kuning di bagian luar.

Atau silakan dilihat caranya seperti digambar berikut, bagi para fakir kuota. 😀

telur1

Gambar cara membuat telur rebus unik. Mudah bukan cara membuatnya?

2. Taiwan iron egg/ Telur besi Taiwan.

kuromake-cooked-with-iron-egg-rdcd1

Disebut iron egg atau telur besi karena teksturnya yang keras. Hidangan ini berwarna hitam pekat karena direbus dengan kecap. Telur yang digunakan biasanya telur puyuh, hingga telur burung dara dan dimasak berjam-jam lalu dikeringkan.

Proses ini dilakukan berulang kali selama beberapa hari hingga telur memiliki tekstur yang keras. Namun, tekstur keras itulah yang dianggap lezat oleh masyarakat lokal Taiwan.

Diketahui orang pertama yang membuat telur besi adalah seorang pemilik restaurant bernama Huang Zhangnian yang biasa menyajikan snack di dermaga dekat pinggiran kota. Pada hari berhujan seperti biasa meskipun bisnis Huang tidak terlalu ramai, ia memasak kembali telur merah yang kurang laku. Ia juga menambahkan kecap agar kondisi telur dapat hangat lebih lama. Proses memasak kembali dan mengeringkannya berkali-kali justru malah membuat telur-telur tersebut berwarna hitam, kaya rasa dan lentur ketika dikunyah. Dan tidak lama kemudian justru telur-telur inilah yang menjadi populer sebagai snack oleh penduduk lokal Taiwan hingga saat ini.

3. Red Egg/Telur merah.

Telur-Merah

Dalam budaya orang Tionghoa, bayi yang berumur satu bulan patut dirayakan. Perayaan untuk memperingati bayi berumur sebulan ini sering disebut dengan upacara “Man Yue“. Orang tua yang berbahagia akan memperkenalkan kehadiran momongan baru mereka kepada teman dan sanak saudara mereka, sambil merayakan sebuah pesta telur merah. Secara tradisi, nama bayi tersebut juga akan diberitahukan pada saat itu juga. Pada zaman dulu, sesuai dengan pentingnya anak laki-laki dalam tradisi orang Tionghoa, pesta telur merah kadang-kadang hanya dirayakan kepada bayi berjenis kelamin laki-laki saja, atau perayaan buat bayi laki-laki lebih megah dibanding bayi perempuan. Tetapi sekarang, pesta dirayakan untuk bayi jenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

Telur dengan jumlah angka genap adalah untuk bayi laki-laki dan telur dengan jumlah angka ganjil adalah untuk bayi perempuan. Tradisi ini juga masih terlihat pada keluarga keturunan Tionghoa di Indonesia, dimana pada saat bayi mereka berusia satu bulan, biasanya mereka akan mengirimkan paket telur merah dan kue kepada sanak saudara atau rekan-rekan yang memberikan kado kelahiran untuk sang bayi.

Telur yang bisa digunakan umumnya adalah kulit telur ayam karena dianggap lebih mudah menyerap zat warna ketimbang kulit telur lainnya. cara membuatnya pun terbilang cukup mudah. Telur ayam direbus seperti biasa, lalu siapkan wadah berisi campuran air dan cuka serta satu wadah lagi berisi campuran air dan pewarna makanan merah. Setelah telur rebus matang rendam telur di larutan cuka selama 10-20 detik saja kemudian rendam telur dalam larutan pewarna hingga merah terbaluri dengan merata. Setelah itu telur ditiriskan hingga mendapat warna merah yang cantik.

4. Telur Bitan/Century egg.

210307_telur-pitan_663_382.jpg

Telur berwarna hitam ini adalah makanan khas Tionghoa yang dibuat dari telur ayam atau itik yang diawetkan di dalam campuran lempung, abu, garam, kapur tohor dan sekam padi selama beberapa minggu atau sampai beberapa bulan, tergantung metode proses. Selama diawetkan, kuning telur akan berubah menjadi hijau gelap dan menjadi seperti krim dengan bau belerang dan amonia, sementara putih telur berubah menjadi kecokelatan dan sedikit transparan. cara membuatnya hampir sama seperti pembuatan telur asin hanya bahan yang membalutinya saja yang berbeda.

Telur berubah dikarenakan adanya material alkalin yang menaikkan pH dari telur menjadi 9 atau lebih. Proses kimiawi ini menghancurkan beberapa kandungan protein dan lemak yang kompleks di dalam telur yang awalnya tidak berasa menjadi berasa dan berbau kuat. Kadang telur memiliki corak-corak seperti cabang pinus di bagian putihnya.

Asal dari makanan ini kemungkinan dari munculnya kebutuhan mengawetkan telur dengan cara dilapisi dengan tanah liat alkali, yang hampir mirip dengan pengawetan telur di kebudayaan barat. Tanah liat ini mengeras dan mengawetkan isi telur di dalamnya menjadi kehijauan namun masih bisa dikonsumsi manusia. Bukan sebaliknya, malah menjadi telur busuk.

Catatan tertulis mengenai pembuatan telur bitan ditemukan dari sumber yang berasal dari tahun 1640 Ada pula yang memperkirakan bahwa telur bitan telah mulai ditemukan 500 tahun lalu. Penemuan cara produksinya, walaupun tidak bisa diverifikasi, diperkirakan dari masa Dinasti Ming di Hunan, 600 tahun lalu. Seorang pemilik rumah menemukan telur bebek di genangan air kecil yang berisi larutan kalsium hidroksida, yang digunakan sebagai bahan adukan untuk pembuatan rumahnya, dua bulan sebelumnya. Ia memutuskan untuk membuat lebih banyak dengan menambahkan garam untuk memperbaiki rasanya, sehingga terciptalah resep pembuatan telur bitan.

5. Telur Pindang/Marble egg/Tea egg.

800px-Kinesiske_teæg

Telur pindang dikenal dengan nama Telur Teh di China dan sebagai Marble Egg (lit. “telur marmer”) dalam bahasa Inggris. Penamaan tersebut disebabkan telur pindang memiliki pola kecoklatan mirip marmer. Jenis telur yang digunakan biasanya adalah telur ayam.

Cara memasak tradisional/ biasa

Telur teh yang harum dan kaya rasa merupakan masakan tradisional China. Resep yang asli menggunakan berbagai bumbu, kecap, dan daun teh hitam. Bumbu yang biasa digunakan untuk memberi aroma pada telur teh adalah ngohiong yang terdiri dari kulit kayu manis, bunga lawang, adas, cengkih, dan andaliman bubuk. Beberapa resep tidak menggunakan dauh teh, tetapi tetap disebut “teh telur”. Dalam resep tradisional, telur direbus hingga isinya mengeras dan matang. Telur kemudian diangkat dari air dan diretakkan perlahan. Retakan akan menghasilkan pola marmer saat telur dikupas sebelum dimakan. Air yang keluar dari retakan telur dibiarkan saja. Setelah sekitar 10 menit, telur siap untuk direbus kembali dalam larutan teh dan dipanaskan dengan panas sedang. Setelah sekitar 20 menit, telur dan larutan teh dimasukkan ke dalam wadah kaca atau keramik untuk disimpan dalam lemari es. Untuk hasil terbaik, telur dibiarkan terendam selama beberapa jam atau lebih. Warna gelap teh berbumbu akan memberi efek marmer pada telur saat dikupas sebelum dimakan.

Cara memasak cepat

Cara lain untuk membuat telur pindang adalah dengan merebus telur hingga benar-benar matang, kemudian mengupas kulitnya dan merendam dalam campuran teh berbumbu sambil terus direbus dengan api kecil selama beberapa saat. Telur dan larutan dimasukkan ke dalam wadah kaca atau keramik untuk direndam lebih lanjut. Cara ini membutuhkan waktu perendaman yang lebih singkat dibandingkan cara tradisional. Namun, penampakan telur menjadi kurang menarik karena tidak adanya efek marmer yang tampak di permukaannya sebagaimana di cara tradisional. Telur dapat dimakan kapanpun; meskipun semakin lama telur direndam, semakin kaya flavor yang terdapat dalam telur.

Adaptasi ke masyarakat Indonesia

Seiring berjalannya waktu telur pindang sendiri banyak digandrungi masyarakat Indonesia, tidak hanya keturunan Tionghoa namun juga penduduk lainnya. Namun tradisi memasak telur menggunakan terlalu banyak bahan dan campuran teh justru kurang disukai masyarakat Indonesia. Versi telur pindang ala Indonesia adalah dengan merebus telur ayam dalam air yang dicampur kulit bawang merah/bombay dan ditambah sedikit garam/perisa makanan. Saat telur dirasa sudah matang lalu kulit telur diremukan perlahan dan air rebusan akan meresap membentuk pola marmer juga di putih telurnya. Wangi yang harum dari kulir bawang dan rasa yang tidak terlalu strong dari campuran teh dan bumbu-bumbu akhirnya membuat telur ini mudah diproduksi oleh masyarakat Indonesia.

6. Telur Balut/Balut egg

balut

Balut adalah telur itik atau ayam yang berisi embrio itik hampir sempurna yang direbus dan dimakan. Makanan ini sangat sering ditemukan di Asia Tenggara, seperti Filipina, Kamboja, dan Vietnam.

Yah- tidak ada yang spesial dari pembuatan telur rebus yang satu ini, melainkan bedanya dari telur rebus biasa adalah adanya embrio ayam/bebek yang hampir sempurna di dalamnya. Namun tanpa diduga masyarakat Filipina, Kamboja dan Vietnam sangat menggemari telur rebus ini karena mereka bilang “ini hanya seperti kita makan telur rebus namun lengkap dengan dagingnya.”

7. Telur Dongyang/ Dongyang egg.

download

Tahu apa yang aneh dari telur ini selain cara memasaknya adalah sangat sederhana sekali? Anda tahu air berwarna kuning keemasan dalam gambar itu apa?

Ya- itu URINE. Disebut telur Dongyang karena berasal dari kota Dongyang provinsi Zhejiang menjadi salah satu makanan populer di China dan dijual sekitar seharga Rp 2.100 per butir. Tapi air kencing untuk merendam telur ini bukan air kencing sembarangan, melainkan air kencing anak laki-laki yang belum dewasa/akil baligh. Makanya banyak juga yang menyebut telur rebus ini dengan sebutan telur perawan.

Cara memasaknya terbilang cukup mudah, telur-telur akan direndam dalam air kencing selama sehari semalam lalu direbus sampai kulit telur terlihat pecah/retak dan telur akan tetap direbus dalam urine tersebut sehingga aroma air seni akan menyerap ke dalam telur sehingga menghasilkan rasa yang segar dan asin ketika matang.

“Jika anda makan ini, anda tidak akan mendapat serangan stroke. Telur yang dimasak dalam air seni beraroma wangi,” kata Ge Yaohua, 51 tahun, pria yang punya  sebuah warung populer yang menjual “telur anak perawan”. “Telur tersebut baik untuk kesehatan keluarga anda. Keluarga kami selalu makan itu. Di Dongyang, semua keluarga suka makan telur itu.”

Namun, tidak semua orang menggemari jajanan unik tersebut. Ahli kesehatan China memberikan tinjauan yang beragam tentang manfaat kesehatan dari telur tersebut. Beberapa memperingatkan tentang masalah kebersihan sekitar penggunaan urine untuk memasak telur.

Beberapa penduduk Dongyang juga mengatakan, mereka membenci telur unik tersebut. “Di Dongyang, kami memiliki tradisi yang menyatakan bahwa telur itu baik untuk kesehatan kita dan dapat membantu mencegah hal-hal seperti mendinginkan tubuh,” kata Wang Junxing, 38 tahun. “Saya tidak percaya pada semua ini, jadi saya tidak memakannya.”

 

Adakah para blogger yang sudah mencoba atau tertarik untuk mencoba telur-telur rebus di atas? Mungkin bukan hal buruk jika ingin mencoba membuat kreasi telur rebus baru dan memperkenalkannya ke seluruh dunia sebagai telur rebus ala Indonesia. 🙂

Tinggalkan komentar